Kesehatan

Ciptakan Lingkungan Bersih, DPRD Ajak Diskes Minimilasir Angka DBD di Dumai

Keterangan foto : Agus Purwanto

DUMAI, RIAULINK.COM - Komisi III DPRD Kota Dumai mempertanyakan kepada Dinas Kesehatan tentang tingginya angka penderita Demam Berdarah Dengeu (DBD) pada 2019 lalu yang mencapai 450 kasus.

Bahkan sudah merenggut nyawa tiga orang, menurut wakil rakyat tersebut ini merupakan kejadian luar biasa (KLB). Sehingga perlu ada kerjasama kedua lembaga yakni eksekutif dan legislatif untuk mengurangi angkat DBD ke depannya.

Hal ini terungkap pada rapat kerja dengan Dinas Kesehatan Kota Dumai. Dalam pemaparannya Agus Purwanto sebagai Ketua Komisi III DPRD Dumai menyarankan ke depannya Diskes harus mengambil langkah yang serius untuk menangani kasus DBD ini supaya tidak terjadi lagi seperti kejadian sebelumnya.

Salah satu ide atau langkah dari Komisi III menyampaikan, perlu adanya pembersihan lingkungan permukiman masyarakat di sekitarnya yang melibatkan camat, lurah, atau RT setempat setiap bulannya. 

Tak hanya di lingkungan masyarakat saja, melainkan di perusahaan industri, pabrik dan tempat-tempat pengelolaan usaha.

"Langkah lainnya dari anggota DPRD Dumai melalui Komisi III, di setiap Pukesmas harus ada alat penyemprot asap,"sebut dia lagi.

Jika daerah atau wilayah pukesmas itu luas, maka disediakan dua mesin supaya bisa maksimal dalam pemberantasan penyakit DBD ini. 

"Tentunya ada kesadaran atau sosialisasi dari Pemko Dumai kepada organisasi perangkat daerah (OPD) dan ke kemasyarakat, agar lebih peka lagi tentang penyakit DBD ini,"ucapnya mengakhiri.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Dumai, dr Sayiful menerangkan untuk  penyakit DBD ini tidak ada obatnya, kalau sudah terjangkit DBD harus banyak minum air sebagai pengganti cairan di dalam tubuh. 

"Apabila anak-anak diserang penyakit DBD, trombusit anak itu bisa mencapai 50 atau jauh berkurang. Maka dari itu harus banyak minum air mineral untuk menggantikan pencairan di dalam tubuh kita,"ujarnya menerangkan.

"Karena selama ini untuk penyakit DBD belum ada obatnya,"tukasnya. (Kll)