Lingkungan

Sebulan Dumai Dilanda Kemarau, Oknum Ambil Kesempatan Bakar Lahan

DUMAI, RIAULINK.COM - Memasuki musim kemarau yang sudah melanda Kota Dumai selama sebulan belakangan ini menjadikan sejumlah oknum untuk melakukan tindakan kejahatan pembakaran hutan dan lahan.

Oknum tersebut selalu berdalih untuk membersihkan lahannya. Mereka beralasan cara membakar ini merupakan metode yang ekonomis dan praktis. 

Seolah para pembakar tak merasa jera, mereka malah senantiasa mengabaikan aturan dan sangsi meskipun ancamannya adalah kurungan penjara.

Sementara bagi masyarakat, karhutla merupakan hal yang cukup menyeramkan, sebab hasil dari bakar hutan dan lahan tentu saja berdampak bagi kesehatan manusia terutama bagi anak kecil.

Untuk melakukan pencegahan dari sejak dini, semua tim gabungan pun turut berjibaku melawan kobaran api. 

Kapolres Dumai, AKBP Andri Ananta Yudhistira mengatakan pencegahannya mulai dari langkah teknis, dimana semua kepentingan pemangku kebijakan terlibat dan bersinergi bersama terutama dalam  mendorong partisipasi seluruh elemen masyarakat.

Kemudian pencegaha dini dengan melaksanakan simulasi penanganan karhutla, lalu Deklarasi Kota Dumai Bebas Dari Asap Tahun 2020, Patroli Daerah Rawan Karhutla.

"Juga penyebaran maklumat Kapolda Riau yakni DDS (door to door system), pembinaan dan penyuluhan atau binluh oleh para Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat),"ucap dia. 

Lanjutnya, tak hanya pencegahan, tindakan juga dilakukan seperti memadamkan karhutla, pendinginan karhutla dan pengungkapan kasus karhutla,"terangnya.

Kata Kapolres lagi, pihaknya sampai melibatkan 30 personel dari semua stakeholder yakni Polri, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA), regu pemadam kebakaran dari perusahaan yang bercokol di Dumai, pihak kecamatan dan kelurahan.

Tim pemadam kebakaran juga didukung oleh sejumlah sarana bantu seperti mesin pompa air merek Firman satu unit, mesin pompa air merek Robin tiga unit,  Nozel 10 unit, minisreker enam unit, selang air 35 gulung.

"Ada juga selang hisap air sepuluh unit, ranmor (kendaraan bermotor) R4 doubke cabin, ranmor R2 travel KLX, sepatu bot, kacamata dan masker,"paparnya merinci pada keterangan resminya baru-baru ini.

Menurut dia, karhutla merupakan ancaman yang serius, kerugian yang ditimbulkan dapat merugikan seluruh sektor kehidupan ekonomi, transportasi, kesehatan, pariwisata, pendidikan, hubungan dengan luar negeri terutama negara tetangga.

Pencegahan Karhutla bukan saja merupakan tanggungjawab Polri, melainkan dibutuhkan komitmen seluruh pihak dan masyarakat guna mewujudkan Indonesia khususnya Provinsi Riau dan Kota Dumai bebas asap tahun 2020.

"Selain upaya pencegahan dan penanganan karhutla, Polres Dumai telah menjalin sinergitas dan kerjasama dengan seluruh stakeholder dan semua elemen masyarakat guna mewujudkan Kota Dumai Bebas Asap Tahun 2020," jelas Kapolres Dumai.

Keseriusan Polri dalam mewujudkan bebas asap tahun 2020 ini juga didukung dengan adanya aplikasi teknologi yang merupakan terobosan Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setia Imam Efendi.

"Yakni dashboard Lancang Kuning untuk mendeteksi dan menentukan titik api,"ungkap dia

Dengan adanya aplikasi ini, sangat memudahkan personil untuk segera mengambil langkah pemadaman sehingga api segera tertangani dan tidak menyebarluas. 

Adapun komitmen Polri secara profesional dengan mengkolaborasikan sistem, sumber daya manusia (SDM) dan juga pemanfaatan tekhnologi.

Ia juga kembali menegaskan bahwa Polres Dumai telah mempersiapkan dengan matang langkah-langkah penanganan karhutla terutama dalam menghadapi prediksi cuaca panas yang lebih panjang di tahun 2020 ini.

Dengan meningkatkan pembuatan sekat kanal, embung dan mempersiapkan secara terukur terkait dengan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam penanganan karhutla.

"Serta mengajak seluruh instansi terkait dan juga masyarakat secara bersama sama dalam melakukan tindakan nyata penanganan karhutla ini,"tukasnya.(kll)