Lingkungan

Jembatan 'Lintasan Jalai' Desa Keritang Kecamatan Kemuning Butuh Perhatian Serius

INHIL, RIAULINK.COM - Jembatan Lintas Jalai yang berada di Dusun Tuah,Desa Keritang,Kecamatan Kemuning butuh perhatian yang sagat serius dari Pemerintah.

Jembatan sepanjang 70 meter dan lebar 4 meter membentang diatas sungai Keritang yang seluruh badan Jembatan berbahan Kayu adalah hasil swadaya masyarakat setempat. Berpuluh tahun lamanya masyarakat bergotong-royong untuk perawatan Jembatan ini. Namun 5 tahun belakangan ini masyarakat mulai kewalahan dalam perawatan karena sebahagian bahan Jembatan yang sudah lapuk/busuk di makan usia.

Kini keadaan Jembatan semangkin parah Hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Petani  mengeluh karena hasil kebun mereka tidak dapat diangkut menggunakan Mobil. Terpaksa petani mengeluarkan biaya tambahan agar hasil kebun bisa diangkut Truck dengan cara di langsir menggunakan sepeda motor.

Perlu diketahui, Jembatan Jalai ini adalah penghubung 4 Desa, yaitu Desa Keritang, Desa Sekayan, Desa Petalongan dan Desa Sencalang. Begitu vitalnya Jembatan ini.
Seperti  di Desa Sekayan, tepatnya di Dusun Lemang, telah berdiri sekolah SD,SMP, SMA, yang mana sebahagian murid-muridnya harus melintasi Jembatan ini.

Kepala Desa  Keritang,Nazarudin ketika dikomfirmasi awak media menyebutkan bahwa wewenang ada di pihak Pemerintah Kabupaten. Dan pihak Desa telah berkali-kali mengusulkan ke Kabupaten agar Jembatan Jalai bisa di bangun sesuai fungsinya yang sangat vital dan hingga saat ini belum terealisasi.

Sementara Kepala Desa terpilih Sekayan, Jumadi ketika dikomfirmasi awak media tentang permasalahan Jembatan sangat mengapresiasi segala upaya untuk pembangunan Jembatan. " Memang Jembatan Jalai bukan berada di wilayah Sekayan, tapi banyak murid-murid sekolah dari Desa Keritang bersekolah di Sekayan melintas Jembatan itu. Dan sebahagian petani dari Sekayan mejual hasil kebun harus melintas Jembatan. Jadi kita berharap agar pihak berwenang segera membangun Jembatan yang sangat vital ini", ungkap Jumadi.

Sementara itu beberapa warga yang dikonfirmasi awak media sangat mengeluhkan keadaan Jembatan sekarang ini. "Kami petani disini sangat mengharapkan Pemerintah segera bangun Jembatan ini. Sekarang ini kami terpaksa mengeluarkan biaya tambahan untuk mengeluarkan hasil kebun karena jembatan tidak bisa dilalui kendaraan roda 4. Sebelumnya kami selalu bergotong-royong untuk perawatan Jembatan, tapi karena banyak material Jembatan sudah lapuk jadi harus diganti dan itu sulit dilakukan karena bahan nya semua dari Kayu,sedangkan Kayu sulit didapat", ujar Prapto.

"Iya, kami berharap agar Pemerintah Kabupaten memberi perhatian kepada kami perihal Jembatan ini. Apa lagi bapak Bupati Inhil,HM Wardan pernah gagal melintasi Jembatan ini beberapa  tahun silam dalam rangka peresmian SMP Negri 4. Karena pada saat itu Bupati mendapat imformasi pencegatan oleh masyarakat setempat terkait masa depan Jembatan. Kami hanya ingin bicara baik-baik tapi mungkin pak Bupati dapat bisikan lain sehingga membatalkan rute perjalanan dan mengambil rute yang lain. Jadi tolong pak Bupati, Jembatan yang pernah bapak gagal bapak lintasi itu kini hampir roboh,tinggal tunggu waktu", ujar warga.
(*)