Tingkatkan Ekonomi Masyarakat, Dua Poktan Terima Bantuan dari BRG
PEKANBARU, RIAULINK.COM - Badan Restorasi Gambut (BRG) menyalurkan bantuan senilai Rp200 juta kepada kelompok tani (poktan) Hutan Maju Lestari.
Dimana Rp100 juta untuk mengelola budidaya lebah Klanceng atau Kelulut dan Rp100 juta lagi untuk budidaya tanaman buah bebas yang bersumber dari dana APBN TA 2019.
Kepala BRG Nazir Foead yang kalau itu didampingi Wali Kota Dumai, Zulkifli Adnan Singkah saat meninjau lokasi budidaya lebah Kelulut di hutan wisata Dumai, Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat belum lama ini.
Nazir mengatakan penyaluran bantuan ini merupakan salah satu program pusat dalam merevitalisasi ekonomi yang terus didorang selama 2019.
Pasalnya ini sangat berdampak luas pada perbaikan gambut yang juga sekaligus meningkatkan ekonomi rakyat.
- Keluarga Korban Lion Air JT 610 Layangkan Surat Tuntutan Terbuka, Inilah Isinya
- Palembang Jadi Tuan Rumah Konferensi Pariwisata 11 Negara
- Ahmad Dhani Dituntut 2 Tahun Penjara, Dul Jaelani Minta Keadilan Buat Ayahnya
- Waduh,,, Ratusan Napi di Lapas Banda Aceh Kabur
- Gubernur Sumbar Sisipkan Aturan LGBT dalam Perda Ketahanan Keluarga
Hal ini berdasarkan rapat kabinet yang dipimpin Presiden Jokowi dengan memprioritaskan untuk membantu masyarakat.
Salah satu pembahasannya yakni tidak boleh membakar lahan. "Makanya kita tindaklanjuti dengan program revitalisasi ekonomi masyarakat yang tinggal di area lahan gambut,"ucap dia.
Menurut dia, budidaya lebah Kelulut ini sudah dikembangkan sejak 2018 lalu khususnya untuk di di Dumai oleh kelo
Dalam kunjungannya, Nazir Foead menerangkan, budidaya lebah kelulud binaan BRG sudah dikembangkan sejak 2018 yang dikelola poktan Hutan Maju Lestari termasuk bagi poktan untuk budidaya Nanas.
Hal ini rupanya sangat dirasakan manfaatnya bagi kedua poktan, pasalnya kebakaran di lahan gambut juga semakin bisa diminimalisir.
"Tentu saja program ini bisa membantu pemerintah dalam mengatasi kebakaran lahan,"ucap dia dengan nada berpesan.
"Dapat kita lihat, sampai sekarang lahan gambut dibawah pengelolaan BRG tidak terjadi lagi kebakaran, dan justru masyarakat terbantu dari sisi ekonomi dengan program ini,"tukasnya.
Sementara, Ketua Poktan Hutan Maju Lestari Binsar juga menuturkan hal senada.
Budidaya Kelulut sudah ditekuninya sejak 2018 dengan beranggitakan 15 orang awalnya.
Menurut dia, kelompoknya sangat terbantu dengan adanya program revitalisasi ekonomi masyarakat yang tinggal dikawasan lahan gambut dari BRG.
Disampaikannya, lebah Kelulut mampu menghasilkan madu yang nilai jualnya sangat tinggi. Madu kelulud dijual Rp400 ribu per liter.
"Tiga bulan sudah panen, perbulannya bisa dapat 400 hingga 500 mililiter per kotak, dan kita punya sekitar 60 kotak. Jadi kita targetkan perbulannya sebanyak 600 mililiter," terangnya. (Kll)
Tulis Komentar