Serambi islam

Kadis Peternakan Dumai: Jangan Lagi Pakai Kekerasan Sembelih Hewan Kurban

DUMAI, RIAULINK.COM - Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Dumai, Hadiono mengingatkan kepada pengurus masjid dan musala serta panitia kurban untuk tidak lagi melakukan kekerasan pada hewan yang akan disembelih, khususnya pada saat dirubuhkan.

Tapi lakukan perubuhan dengan cara yang santun dan sesuai syariat Islam.
Ada tata cara penyembelihan hewan kurban sesuai dengan syariat islam, mulai dari lokasi, sarana, alat dan bahan yang akan digunakan.

Kepada media belum lama ini,  menjelaskan sejumlah tata cara dan apa saja yang harus dipersiapkan sebelum dilakukan penyembelihan.

Menurutnya, perlakukan hewan kurban secara baik dan wajar dengan memperhatikan azas kesejahteraan hewan, agar hewan tidak stres, tersiksa, terluka dan sakit.

Berikut beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum menyembelih hewan kurban, diantaranya pertama, saat penyembelihan hewan kurban, lokasi tempat penampungan dan penanganan daging harus terpisah.

Kedua, tempat penyembelihan haruslah diberikan pembatas atau penutup agar tak dilihat orang banyak maupun hewan kurban lainnya.

Ketiga, tersedia lubang penampungan darah dengan ukuran: panjang x lebar untuk domba/kambing dan sapi/kerbau 0,5 m x 0,5 m (setiap 10 ekor hewan;  Kedalaman 0,5 m untuk domba/kambing dan untuk sapi/kerbau 1,0 m (setiap 10 ekor hewan);

Keempat, sarana air bersih yang cukup dan sabun untuk membersihkan peralatan dan tangan.

Selanjutnya memasuki proses persiapan penyembelihan, hewan diistirahatkan di kandang penampungan dalam kurun waktu 12 jam.

Berdasarkan Pedoman Penerapan Kesejahteraan Hewan Pada Pemotongan Hewan Kurban, terdapat  dua metode perebahan hewan kurban.

Setelah hewan tiba ditempat penyembelihan dilakukan perebahan hewan dengan metode yang seminimal mungkin menyebabkan rasa sakit pada hewan misalnya dengan menggunakan metode Burley.

Metode Burley yang dimaksud, kata Hadiono tali dilingkarkan pada leher. Sedangkan ujung tali yang satu dimasukkan ke dalam ketiak kaki kanan kemudian disilangkan di atas punggung kemudian dimasukkan ke lipatan paha kiri (selangkangan).

Ujung tali yang lain dimasukkan ke dalam ketiak kaki kiri lalu disilangkan di atas punggung kemudian dimasukkan ke dalam lipatan paha kanan (selangkangan). Jika kedua ujung tali ditarik, sapi akan rebah.

Sedangkan operator dapat mengendalikan arah rebah hewan dengan menarik tali perebah sedemikian rupa sehingga hewan dipaksa rebah ke salah satu arah.

Cara lain dapat dilakukan metode Reef atau Rope Squeeze yakni tali dilingkarkan pada leher.

Melalui bagian bawah sapi, ujung tali dipegang dan dilingkarkan pada tubuhnya di bawah badan tali dari tali yang di dekat
simpul untuk membuat sebuah ikatan mati tepat di belakang pundak.

Dengan membawa ujung tali melewati punggung sapi lagi, buatlah sebuah ikatan mati lagi tepat di depan kambing.

"Kemudian daging kurban harus terpisah dengan jeroan, jangan dicampur waktu motong jadi bagian yang kecil. Bagikan potongan daging dalam kantong  yang bersih dan terpisah,"tukasnya merinci.(rls/kll)