Ekonomi

Dari Supply Avtur, Pertamina Raih Keuntungan 3,96 Juta Dollar

DUMAI, RIAULINK.COM - PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) II Dumai menjalankan inovasi baru dengan melakukan peningkatan kapasitas untuk supply produk jenis avtur.

Hal ini sebagai penunjang potensi profit margin dan efisiensi perusahaan milik negara ini dari segala linimasa.

Inovasi tersebut ditandai dengan peluncuran perdana kapal medium range (MR) baru - baru ini.

Hal ini disampaikan General Manager PT Pertamina RU II Dumai, M Dharmariza  kepada media, Selasa (30/7/2019). Menurut dia inovasi ini masih sejalan dengan program peningkatan loading rate atau kecepatan pompa dalam memompa BBM dari tangki yang berada di darat menuju kapal yang diluncurkan Februari lalu.

Dikatakannya, jika sebelumnya yang dikembangkan adalah sistem penyaluran dari kilang menuju kapal, kini inovasi dilakukan dengan mengganti jenis kapal.

Dharmariza menyatakan inovasi serupa telah dilaksanakan pada Mel lalu. Dimana kapal sebelumnya berkapasitas 25 ribu hingga 44 ribu deadweight tonnage (dwt) diganti menjadi kapal large range (LR) dengan kapasitas muatan 80 ribu hingga 125 ribu dwt untuk supply produk solar. 

Sementara untuk jenis produk avtur, Petamina juga mengganti penggunaan kapal tipe small tanker II dengan muatan 3.500 hingga 6.500 dwt menjadi kapal MR.

Saat ini produksi Avtur di Kilang RU II Dumai rata-rata 216 ribu barel (MB) per bulan sehingga dibutuhkan 5 kapal small tanker II.

"Dengan sistem baru, kami cukup mendatangkan satu kapal MR per bulan yang dapat mengangkut produk Avtur sebanyak 214 MB. Dengan demikian occupancy jetty yang sebelumnya berkisar di persentase 85 hingga 95 persen dapat ditekan dengan penurunan hingga 15 persen," ungkap Dharmariza.

Lebih lanjut Dharmariza menjelaskan, penggantian kapal pengangkut produk dengan muatan yang lebih besar ini otomatis berimbas kepada berbagai aspek lainnya.

Termasuk kegiatan operasional lainnya, sehingga memberikan keuntungan lain yang bisa diperoleh RU II hingga peningkatan ketahanan produksi.

Terkait dengan kemampuan produksi Avtur. Jika sebelumnya Kilang RU II dapat memproduksi sekitar 170 MB avtur per bulannya, dengan adanya tambahan ruang kosong di tangki penyimpanan (ullage), kini RU II dapat menggenjot produksi avtur hingga 220 MB, bahkan dapat berpotensi untuk ditingkatkan sampai dengan angka 300 MB apabila sistem baru ini telah rutin dijalankan.

Angka ini tentunya berpengaruh signifikan bagi ketersediaan BBM bagi industri aviasi Indonesia dan meningkatkan pendapatan Pertamina hingga 3.96 Juta Dollar per tahunnya.

"Semua ini kami lakukan untuk mewujudkan Kilang Pertamina Dumai menjadi kilang yang berdaya saing tinggi dan mengedepankan penghematan di berbagai lini," tukasnya.(kll)