Sosial

'Ikatan Batin Inhil-Kalsel Terjalin karena Alim Ulama'

INHIL, RIAULINK.COM - Indragiri Hilir (Inhil) merupakan Kabupaten paling selatan di wilayah Provinsi Riau. Meskipun Bumi Melayu, kabupaten ini memiliki penduduk dengan suku yang majemuk. Mulai dari Minang, Batak, Bugis, Madura, Jawa, Banjar, dan masih banyak lagi.

Dikarenakan sebagian besar masyarakat yang bersuku Banjar, maka dalam keseharian di Kabupaten Inhil khususnya Ibukota Tembilahan, banyak warga yang berbicara menggunakan bahasa Banjar.

Tidak hanya itu, Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra) memiliki ulama Banjar yang sangat tersohor dan harum namanya. Bahkan makam ulama tersebut sering menjadi salah satu destinasi religi para penziarah.

Hal tersebut membuat Inhil sangat erat kekeluargaannya dengan Provinsi Kalimantan Selatan. Banyak paguyuban Banjar yang dibentuk di Inhil.

Untuk mempererat silaturahmi, Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor bersama sang Istri melakukan kunjungan ke Kabupaten Inhil.

Melalui jalur laut dari Pelabuhan Batam, dirinya memboyong Danrem Kalimantan Selatan beserta Istri, dan sejumlah Pejabat Eselon II di Lingkungan Provinsi Kalimantan Selatan.

Usai makan malam di Kediaman Dinas Bupati Inhil, Bupati dan rombongan beserta para Tamu Kehormatan berkumpul di Lapangan Upacara Gajah Mada Tembilahan untuk melaksanakan Halal bi Halal masyarakat Banjar se-Inhil dengan Gubernur Kalimantan Selatan.

Kegiatan yang ditaja oleh Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) Inhil ini, dimeriahkan dengan persembahan tarian Banjar "Irik Lalan" dari Sanggar Citra Sebati Tembilahan.

Dalam sekapur sirihnya, Bupati mengatakan bahwa Inhil merupakan Kabupaten terluas di Provinsi Riau saat ini.

"Kabupaten Indragiri Hilir memiliki potensi yang besar, salah satunya di bidang perkebunan, yang khususnya perkebunan kelapa," tutur Pemimpin Negeri Hampura Kelapa Dunia ini.

Bupati menjelaskan sekilas mengenai geografis Inhil, dirinya juga menyampaikan bahwa Inhil adalah miniatur Indonesia karena memiliki beragam suku tetapi tetap hidup rukun.

"48 persen penduduk Inhil orang Banjar, artinya kemajuan dan kesuksesan pembangunan di Inhil tidak lepas dari kontribusi masyarakat Banjar yang ada," beber Bupati Kelapa ini.

Sementara itu Wakil Gubernur Riau menyebut bahwa momentum ini berfungsi untuk meningkatkan hubungan antar provinsi. Diungkapkannya keberadaan orang Banjar di Provinsi Riau sudah melahirkan 4 generasi.

"Masyarakat Banjar dari generasi ke-3 dan ke-4 banyak yang menjadi masyarakat asli Riau karena sudah lahir dan besar di sini," ujar Wakil Gubernur Riau.

Sebelum menyampaikan pidatonya, Gubernur Kalimantan Selatan menyerahkan kain sasirangan kepada Ketua KBB Inhil.

Gubernur Kalimantan Selatan mengutarakan bahwa Tembilahan memiliki ikatan batin dengan Kalimantan Selatan.

"Ikatan batin ini terjalin dari para alim ulama. Kita memiliki ulama-ulama yang tersebar di berbagai penjuru Nusantara. Termasuk Syekh Abdurrahman Siddiq atau yang kita kenal dengan sebutan Tuan Guru Sapat yang merupakan cucu dari Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari," urainya. (ray)