Sosial

Dinilai Bahan Kayu Restorasi Istana Peraduan Siak Tidak Sesuai Aturan Cagar Budaya, Warganet Heboh di Facebook

Dinilai Bahan Kayu Restorasi Istana Perduan Siak Tidak Sesuai Aturan Cagar Budaya

RIAULINK.COM , SIAK - Terkait restorasi Istana Peraduan Siak, warganet mendadak heboh di media sosial (medsos) Facebook. Seperti yang diunggah oleh akun Facebook milik Jofrizal Joe Siak beberapa hari lalu.

Di dalam status yang diposting pada tanggal 15 Maret 2019 itu, ia memprotes persoalan bahan material dari kayu yang digunakan oleh kontraktor, dirinya menilai bahan kayu tersebut tidak sesuai dengan aturan Cagar Budaya.

Begini tulisan di halaman facebooknya :
“ARUNG SAMUDRA HERITAGE MEMPERGUNAKN KAYU KELAS KANDANG AYAM UNTUK RESTORASI ISTANA PERADUAN .

“Perihal Akan Pengunaan Kayu Ini Telah Berkali – Kali kami Peringat Kan Kepada Arung Samudra Heritage , Bahkan Kami Mengatakan 
TANGSI BELANDA SAJA KITA GUNKAN KAYU TERBAIK KELAS SATU BUKIT YANG DI DATANG KAN DARI LUAR PROPINSI RIAU .

Akan Tetapi Arung Samudra Heritage Seakan – Akan Tidak Memperdulikan Hal Ini , Dan Tetap Mempergunakan Kayu Kelas Tiga 
Yaitu ” KAYU BALAM ” Untuk Ring Atap Istana Peraduan..! 
Arung Samudra Heritage Beralasan Kayu Nya Sudah Di Berikan Anti Jamur Dan Sudah ” BERDASAR KAN KAJIAN ” 
Kami Tentu Nya Sangat Heran , ‘ KAJIAN ” Yang Mana Membenar Kan Pengunaan kayu Kelas Tiga Pada Restorasi Bangunan Bersejarah Apatah Lagi ” ISTANA PERADUAN TERMASUK CAGAR BUDAYA NASIONAL ..

Beberapa Waktu Lalu Telah diadakan Pertemuan Diantara Pemerintah kab Siak Bersama Pt Rapp Selaku Owner Bersama Arung Samudra Heritage ,Dan Arung Samudra Heritage Tetap Kukuh Akan Pengunaan Kayu kelas Tiga Untuk Ring Di Istana Peraduan Berdasar kan kajian ..
MENURUT KAMI BELUM ADA PERATURAN TENTANG BAGUNAN CAGAR BUDAYA YANG MEMBENARKAN PENGUNAAN MATERIAL KAYU KELAS TIGA APABILA DAN BILA MANA , MATERIAL YANG AKAN DI PERGUNAKAN MASIH ADA ATAU HAMPIR SAMA .

Gambar Di Bawah Ini Memberikan Kejelasan Kepada Kita Terdapat Nya Perbedaan Yang Menjolok Akan Warna ” KAYU ” .
Kayu Yang Di Pergunakan Untuk Rangka Atap Dan Ring Atap Pada Di Istana Peraduan Tahun 1916 Ini Berjenis ” KAYU KELAS SATU ” Bernama Kayu ” KURAS “

Mungkin Arung Samudra Lupa Bahwa Pengunaan Material Kayu Untuk Bangunan Cagar Budaya Mestilah Terukur Kadar Kering Nya , Dengan Melakukan Pengeringan Atau Openisasi , Untuk Mendapat Kan Kadar Kering Yang Sama Dengan Material Yang Ada DAN ITU TIDAK DI LAKUKAN OLEH SAMUDRA ARUNG HERITAGE

SIAK HERITAGE COMUNITY 
JOFRIZAL ( Ketua ).


Status itu viral di media sosial facebook dan mengundang komentar dari netizen, salah satunya dilontarkan oleh akun Ethan Young yang berkomentar kepada Andy Bin Usman Yem.

“kanda saya heran aja sekelas istana ini ada masalah material yg tak sesuai karna ada tacb di sana…” tulis akun Ethan Young.

“Harus nya hal hal seperti ini yg menyangkut perusahaan sebagai komunitas menggunakan cara yg professional dgn menyurati pihak terkait. Dan ini akan lebih legal mengatasnamakan organisasi,” tulis lagi dari akun Wan Syahputra.

Kemudian dibalas lagi oleh akun Andy Bin Usman Yem. “Sebetulnya ini lah cara yg pas dan benar karena akhirnya Masyarakat Luas bisa Mengetahui apa yang terjadi sebenarnya dalam pelaksanaan Pembangunan Istana Peraduan tersebut.
Apalagi seperti nya Lembaga Adat dan Tokoh Masyarakat juga tak dilibatkan dalam Pelaksanaan nya,”tulisnya.

Selain itu, beragam komentar dari akun lainnya pun muncul salahsatunya dari akun Raja Kuswan Simamora. “Sekalian aja suruh mereka pakai kayu aksia dari RAPP tu,” tulis akun itu.

Hingga berita ini diposting, unggahan dari akun facebook Jofrizal Joe Siak tentang restorasi Istana Peraduan sudah lebih dari tujuhpuluhan komentar. (IQBAL)