Kesehatan

Benarkah Orang dengan Tekanan Darah Tinggi Gampang Marah?

Ilustrasi marah. (Foto: Istimewa)

RIAULINK.COM - Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah gangguan kesehatan yang tidak dapat disembuhkan, tapi bisa dikendalikan. Maka dari itu, bagi mereka yang punya tekanan darah tinggi sebaiknya dikendalikan.

Banyak juga yang bilang kalau orang yang punya tekanan darah tinggi itu suka marah dan emosinya tidak stabil. Begitu juga sebaliknya, cepat marah bisa bikin tekanan darah naik. Apa benar begitu?

Mungkin ketika kamu sedang marah atau kesal, orang-orang akan bertanya, apakah tekanan darah tinggimu sedang kambuh saat itu. Ya, tekanan darah tinggi kerap kali dikaitkan dengan perubahan mood yang tiba-tiba dan peningkatan emosi.

Sebenarnya, anggapan banyak orang tentang hal ini tidak sepenuhnya salah. Ternyata memang, tekanan darah tinggi atau hipertensi berhubungan dengan perubahan suasana hati, membuat kita lebih mudah marah daripada sebelumnya.

Hal ini bahkan telah dibuktikan dalam beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa orang yang hipertensi cenderung cepat marah dan mudah berubah mood-nya.

Kenapa orang yang punya tekanan darah tinggi gampang marah?

Para ahli belum mengetahui secara pasti apa penyebab di balik suasana hati yang mudah berubah pada orang dengan hipertensi. Namun, ada beberapa teori yang disebutkan, yaitu:

1. Tidak bisa mengendalikan stres dengan baik

Meskipun belum dipastikan merupakan penyebab mengapa orang dengan darah tinggi mudah marah, tapi para ahli menyatakan bahwa orang dengan tekanan darah yang tinggi cenderung tidak dapat mengendalikan rangsangan stres dengan baik. Hal ini membuat otak mengeluarkan amarah sebagai responnya.

Namun, hubungan stres dan hipertensi masih harus diteliti lebih lanjut, bagaimana tekanan darah tinggi bisa mengganggu respon otak dalam mengendalikan emosi.

2. Ada pengaruh dari obat hipertensi

Orang yang hipertensi, biasanya akan mendapatkan obat minum yang ditujukan untuk membantu menjaga tekanan darah tetap normal.

Dalam beberapa riset memang disebutkan bahwa obat yang dikonsumsi orang yang hipertensi, akan menimbulkan efek samping pada mood. Hal ini dibenarkan oleh penelitian yang diterbitkan dalam Hypertension Journal Report.

Penelitian ini menyebutkan bahwa obat-obat tersebut dapat mengganggu kerja otak dalam mengelola stres dan emosi. Dalam riset ini, diketahui bahwa obat-obatan yang dapat menimbulkan perubahan mood pada orang yang hipertensi adalah:

  • Obat beta-blocker dan calcium antagonist, obat ini digunakan untuk menghindari kerusakan fungsi jantung yang biasanya terjadi pada orang dengan tekanan darah tinggi.
  • Obat diuretik, khususnya thiazide, yang digunakan untuk mencegah penumpukan cairan pada orang yang hipertensi.