Internasional

Biden Minta Rusia Bebaskan Jurnalis AS yang Ditahan Dituduh Mata-mata

Presiden AS, Joe Biden (kiri) mendesak pembebasan jurnalis AS yang ditahan di Rusia. (Evan Vucci/Pool via REUTERS)

RIAULINK.COM - Presiden AS Joe Biden meminta Rusia untuk membebaskan reporter Wall Street Journal Evan Gershkovich.

Pada Jumat (31/3), awak media bertanya pada Biden soal pesannya buat Rusia terkait Gershkovich. Seperti dilaporkan AFP, Biden berkata "Biarkan dia pergi."

Gershkovich diyakini sebagai jurnalis asing pertama yang ditahan karena tuduhan memata-matai Rusia pasca-Soviet. Penangkapannya diperkirakan akan meningkatkan konfrontasi Kremlin dengan Barat di tengah perang Moskow di Ukraina.

Kantor berita Rusia TASS melaporkan Gershkovich membantah tuduhan terhadapnya di sidang pengadilan (court hearing) di Moskow. Dia pun ditahan hingga 29 Mei menunggu persidangan.

Kasus diklasifikasikan sebagai "rahasia". Satu-satunya rincian yang tersedia adalah bahwa badan keamanan Rusia mengumumkan telah "menggagalkan kegiatan ilegal" dengan menangkap Gershkovich di Yekaterinburg pada tanggal yang tidak ditentukan.

Jurnalis 31 tahun itu berpotensi didakwa maksimal 20 tahun penjara.

Dewan editor opini The Wall Street Journal menyerukan sebuah artikel yang diterbitkan di Kamis (30/3) sore untuk pengusiran duta besar Rusia untuk AS. Tak hanya itu, mereka juga menyerukan pengusiran semua jurnalis Rusia yang bekerja di AS.

Sementara itu pemimpin redaksi The Journal Emma Tucker mengirim catatan pada staf surat kabar bahwa pihaknya akan terus berupaya membebaskan Gershkovich.

"Keselamatan dan keamanan Anda adalah yang paling penting bagi saya, dan kami akan terus melindunginya dari mana pun Anda melapor," katanya.

Menanggapi soal pengusiran wartawan Rusia, Biden berkata bahwa hal tersebut bukan rencananya saat ini.

Di sisi lain, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menanggapi dengan mengatakan "koran dapat mengatakan itu, tapi itu tidak boleh terjadi. Tidak ada alasan untuk ini."