Metropolis

Tak Ada Anggaran, Paskibra Kepulauan Meranti Diinapkan di Tempat Isolasi Covid-19 dan Tak Ada Uang Saku

MERANTI, RIAULINK.COM - Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) pada pelaksanaan pengibaran bendera Merah Putih yang dipusatkan di Kantor Bupati Kepulauan Meranti untuk memperingati hari Proklamasi Kemerdekaan RI ke 77 mengerahkan 10 orang purna Paskibraka tahun 2021.

Hal ini disebabkan terbatasnya anggaran sehingga Pemkab Kepulauan Meranti melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata melakukan seleksi terbatas dan
hanya bisa merekrut 20 siswa untuk dijadikan Paskibra. 

Plt Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata, Kurniawan yang dikonfirmasi terkait hal tersebut mengatakan seleksi terbatas yang dilakukan mengingat pengajuan anggaran pada tahun 2021 lalu masih terdampak Refocusing karena masih berada di dalam pandemi Covid-19. 

"Kita sudah coba untuk mengajukan full untuk anggaran kegiatan ini, namun karena masih dalam pandemi Covid-19 terjadi Refocusing anggaran sehingga pelaksanaan kegiatan ini tidak bisa dilakukan maksimal," kata Kurniawan, Kamis (4/8/2022). 

"Tahun ini, kami hanya melakukan seleksi terbatas, karena anggaran semuanya kena refocusing. Lantaran masih dampak pandemi pada tahun lalu, sehingga mau tidak mau Paskibra sepertiga nya diambil dari tahun lalu," katanya lagi. 

Dikatakan, karena masih baru bertugas, Kurniawan menyebutkan bahwa dirinya tidak mengetahui persis berapa anggaran yang disetujui pada tahun sebelumnya. 

"Jika untuk tahun sebelumnya saya tidak tahu persis berapa anggarannya, namun yang sekarang ini sebesar Rp 200 juta. Dimana DPA nya sudah disusun dan ajukan oleh kepala dinas yang lama," ujar Kurniawan. 

Karena adanya keterbatasan anggaran, ada beberapa item dalam kegiatan tersebut yang dihilangkan diantaranya penginapan, makan yang hanya dua kali sehari dan tanpa uang saku. 

Jika pada tahun-tahun sebelumnya Paskibra menginap di hotel, kini mereka harus diinapkan di Balai Latihan Kerja (BLK) yang dulunya dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19. 

Dari pantauan yang dilakukan, para pasukan pengibar bendera ini sudah menjalani masa karantina, Kamis (4/8/2022). Masa karantina ini memang diwajibkan untuk melatih kemampuan baris-berbaris dan mental para siswa tersebut.

Adapun fasilitas di BLK tersebut terdiri dari 20 kamar dan MCK, masing-masing kamar diisi 2 orang siswa. Didalam kamar hanya terdapat kasur dan bantal dan tidak semuan kamar terdapat kipas angin. 

Bagi siswa yang menjalani masa karantina disana diwajibkan untuk membawa masing-masing sarung bantal dan selimut serta kebutuhan mandi dan mencuci. 

"Selain Paskibra yang hanya 20 orang kita rekrut, ada beberapa item yang terpaksa harus dihilangkan, diantaranya penginapan, jika dulunya di hotel sekarang kita inapkan di BLK, disana juga sudah steril. Untuk makan hanya dua kali sehari, dan tambahannya akan kita buat kebijakan baru nantinya, selain itu juga tanpa uang saku. Lain-lainnya nanti kita pikirkan, yang jelas ini kegiatannya harus sukses dulu," tuturnya. 

Ditambahkan, untuk saat ini penginapan disediakan bagi siswa Paskibra yang baru, sementara bagi purna Paskibra harus pulang ke rumah dan jelang hari terakhir baru mereka digabungkan. 

"Latihan dilaksanakan selama 12 hari, untuk siswa yang baru tetap menginap disana dan untuk yang purna Paskibra masih pulang ke rumah, dan 5 hari terakhir nantinya baru kita gabungkan. Karena yang baru ini masih dasar dan perlu digembleng, sementara yang purna kan sudah mantap latihannya, setelah digabungkan nanti jiwa korsa mereka akan tercipta," ungkapnya. 

Meskipun keterbatasan anggaran dan dengan segala kekurangan, namun menurut Kurniawan tidak akan mengurangi makna dari peringatan HUT RI ke 77.  Diharapkan, pelaksanaan peringatan HUT RI nantinya bisa suskes

''Meskipun kita terbatas anggarannya, mudah-mudahan tidak mengurangi makna dari peringatan HUT RI itu sendiri dan mereka para Paskibra bilang sukses menjalani tugasnya," pungkasnya.