Internasional

Bangkrut, Parlemen Sri Lanka Batalkan Rapat Demi Irit BBM

RIAULINK.COM - Parlemen Sri Lanka membatalkan beberapa rapat mereka dalam sepekan terakhir demi menghemat bahan bakar minyak (BBM) yang kian langka. Kebijakan ini dilakukan saat krisis ekonomi kian memburuk hingga Sri Lanka dicap bangkrut.

Beberapa pejabat mengatakan anggota parlemen memutuskan membatalkan rapat mereka pada Kamis (23/6/2022) dan Jumat (24/6/2022) untuk menghindari penggunaan bensin yang tak perlu. Sebab, mobilisasi pasti diperlukan bagi setiap anggota parlemen untuk menghadiri rapat.

Sementara itu, Menteri Energi Sri Lanka Kanchana Wijesekera mengatakan pengiriman bensin yang seharusnya dilakukan pada Kamis (23/6) terhambat. Ia juga mengimbau pengendara untuk mengurangi bepergian.

"Hanya sedikit bensin yang akan dikirimkan ke pom bensin pada hari ini dan besok," kata Wijesekera kepada reporter di Kolombo.

Sebagaimana diberitakan AFP, krisis bahan bakar di Sri Lanka ini menyebabkan pengendara harus mengantre selama berhari-hari.

Pihak berwenang juga menutup sekolah dan beberapa kantor pemerintahan imbas masalah ini.

Melihat kondisi Sri Lanka yang semakin parah, India berupaya membantu negara itu dengan memberikan beberapa pinjaman. Pinjaman tersebut dapat digunakan pemerintah untuk memberi bahan-bahan penting.

"Kedua pihak mendiskusikan sejumlah aksi yang dapat dilakukan untuk program bantuan India yang bertujuan menstabilkan dan mengembalikan ekonomi Sri Lanka," demikian pernyataan kantor Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa.

Sementara itu, Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mendeklarasikan kondisi ekonomi negaranya telah mencapai "kebangkrutan penuh."

Wickremesinghe menegaskan ekonomi Sri Lanka sudah benar-benar kolaps atau lumpuh.

"Kami kini menghadapi situasi serius yang lebih parah dibandingkan kelangkaan bensin, gas, listrik, dan makanan," ujarnya.