Budaya

Dikukuhkan Gubri, Ketua Umum MKA LAM Riau: LAM Riau Kembali ke Khitahnya

PEKANBARU, RIAULINK.COM - Ketua Umum MKA Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Marjohan Yusuf menyampaikan bahwa pada intinya kehadiran LAM Riau dulunya dalam rangka membangkitkan batang terendam, dalam arti memelihara jati diri Melayu dalam negara Republik Indonesia.

Ia menerangkan, dalam dinamikanya, LAM Riau sudah berjalan sebagaimana yang diharapkan. Akan tetapi, menurutnya harapan masyarakat Riau, lebih dari itu.

Jelasnya, dalam hal ini juga pada intinya, di samping untuk jati diri melayu, juga memelihara, menumbuhkan adat Budaya Melayu sehingga tudak lekang di makan oleh zaman dan dapat menyesuaikan dengan perkembangan era kemajuan modern seperti saat ini.

"Dan kemudian juga, tentulah disampaikan memelihara Budaya Melayu juga membela hak hak masyarakat," ucapnya, saat memberikan kata sambutan dalam acara pelantikan LAM Riau masa khidmat 2022-2027 di Gedung Daerah Balai Serindit, Jumat (29/4/22).

Ketua Umum MKA LAM Riau mengungkapkan, memang LAM Riau memiliki tiga komponen, seperti dewan kehormatan adat sebagai dewan penasihat dan MKA dan DPH ini yang menjalankan roda kelembagaan itu sendiri.

"Jadi ibaratnya dalam suatu perjalanan, ini memang kekompakan antara semua dan tentulah payung negeri ini harus kita junjung tinggi," ujarnya.

Menurutnya, memang perlu dijalin kerja sama antar semua pihak sehingga hal hal yang tidak dikehendaki tidak terjadi.

"Jadi dalam hal ini, kami menyampaikan penghargaan yang telah memberikan dukungan untuk kegiatan ini," sebutnya.

Marjohan Yusuf menyebutkan, selain membangkitkan batang terendam seperti yang disampaikan di awal, pengurus LAM Riau yang baru ini juga melihat Riau ini sudah cukup maju perkembangannya dan investasinya juga tinggi berkat dukungan banyak pihak.

Namun menurutnya, investasi yang besar itu telah mampu dikelola oleh Pemprov Riau. Sebutnya, LAM Riau tidak perlu berbisnis lagi dan LAM Riau cukuplah sebagaimana yang disampaikan dewan kehormatan adat, yakni kembali ke khitahnya sebagaimana LAM ini berdiri semulanya.

"Kalau itu (mengelola investasi) sudah ada, Pak Gubernur punya BUMD semua sudah jalan dan sebagaimananya. Kita kembali ke khitahnya, bagaimana kita berjaya, yang kerja kita, kita kerjakan dulu," tambahnya.

Menurutnya, kalau kerja sama LAM Riau dengan berbagai pihak memang ada, seperti kerja sama sosial, budaya yang skala regional maupun nasional yang akan tetap dilanjutkan ke depan.

"Saya tidak mau menyudutkan siapa-siapa, saya hanya mau meyakinkan kami tidak akan menambah apa yang keluar dari AD ART LAM Riau ini," tuturnya.

"Andai ada salah dan janggal mari sama kita betulkan, yang elok bawa pulang, kalau menyalah mohon maaf nanti kita perbaiki," tutupnya.