Hukrim

Ini Upaya Kalapas Tembilahan Wujudkan Zero Halinar

Kalapas II Tembilahan, Julianto Budhi Prasetyono

INHIL, RIAULINK.COM - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Tembilahan punya cara untuk mewujudkan Zero Halinar (handphone, pungli dan narkoba). 

Tiga hal itu merupakan 'penyakit' umum yang kerap ditemukan dalam setiap operasi di Lapas. Diantaranya, dengan menanamkan kesadaran kepada kepada petugas akan tanggung jawab. 

"Saya harapkan peningkatan yang lebih baik dalam mekanisme, pola dan pelaksanaan tupoksi. Sehingga segala sesuatu dapat dipertanggungjawabkan," kata Kalapas II Tembilahan, Julianto Budhi Prasetyono, Kamis (13/1/22). 

Kalapas bahkan menekankan, upaya institusi mewujudkan Zero Halinar sudah menjadi keharusan. Tapi jika tekad ini tak berjalan, karena petugas yang tidak amanah dalam menjalankan tanggung jawabnya, sama dengan penghianat.

Karena itu, menurut Kalapas lagi, ada empat poin penting yang harus diperhatikan seluruh jajaran Lapas Fokus. Yakni soal Pengamanan, Peningkatan Pelaksanaan Tusi dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK).

“Saya harapkan kerjasama saudara-saudara untuk dapat mewujudkan Lapas Tembilahan Zero Halinar. Karena apabila satu orang saja yang berkhianat, maka usaha yang kita lakukan menjadi sia-sia dan tidak maksimal," tegas Julianto.

Semua peran dan tugas setiap petugas Lapas, harus berjalan. Tanggung jawab tidak hanya dibebankan kepada pimpinan. Tapi semua petugas. Jika peran dan tugasnya bisa berjalan sesuai dengan tupoksinya, maka target Zero Halinar pun bisa dicapai.

“Seluruh petugas sudah harus mengetahui dan paham tentang dasar-dasar pelayanan baik kepada Masyarakat maupun Warga Binaan. Sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan memberikan pelayanan prima sehingga dapat mewujudkan Lapas Tembilahan dengan predikat WBK," papar Julianto.