Metropolis

Menteri BUMN Erick Thohir Datang Ke Meranti, Sagu Dijadikan Beras

MERANTI, RIAULINK.COM - Menteri BUMN Erick Thohir melakukan Kunjungan kerja Kecamatan Tebing Tinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau. Jumat (26/11) 

Kunjungan Menteri BUMN Erick Thohir  mendarat di halaman Kantor Camat Tebing Tinggi Timur, disambut oleh Bupati Kepulauan Meranti H. Muhammad Adil, SH dan rombongan.

Kegiatan selajutnya Menteri BUMN Erick Thohir bersama Bupati H. Muhammad, SH berserta rombongan menuju ke mesjid untuk melaksanakan sholat Jum'at berjamaah. 

Kegiatan dilanjutkan ke Sentral IKM Sagu Terpadu Desa Sungai Tohor Tebing Tinggi Timur, di Sentral IKM Sagu Erick Thohir dan Bupati H. Muhammad Adil berdialog bersama  dengan penggiat usaha lokal, seperti penggiat kopi, sagu, dan nelayan.

Pada kesempatan ini Bupati Adil menyampaikan bahwa cikal bakal terbangunnya Sentra IKM Sagu berawal dari kedatangan Presiden RI Bapak Joko Widodo pada tahun 2014, kemudian pada tahun 2017 
dilakukan Kajian Pola Pengembangan oleh Kementerian Perindustrian RI dengan menetapkan Desa Sungaitohor Kecamatan Tebingtinggi Timur sebagai tempat untuk dilakukannya pembangunan Sentra IKM Sagu Terpadu.

Bupati menambahkan bahwa komplek Sentra Industri Kecil dan Industri Menengah (IKM) Sagu telah dibangun dan dikembangkan dengan luas lahan kurang lebih 5 hektar, namun baru dimanfaatkan seluas 3 hektar saja. Beliau juga menginformasikan bahwa Desa Sungai Tohor ini merupakan wilayah sentra dengan perkebunan sagu terluas di Kabupaten Kepulauan Meranti. Dengan luas perkebunan mencapai 16.684 hektar dan jumlah produksi 84.244 ton pertahun. Untuk produksi di Sentra ini dibagi dua, yakni produk hulu berupa tepung sagu dengan kualitas premium sedangkan untuk produk hilir berupa beras sagu analog, mie sagu, gula sagu, mie sagu instan dan produk kue sagu kering.

Bupati berharap, Kementerian BUMN dapat memfasilitasi Bulog untuk menampung produk sagu serta beras analog sagu Kepulauan Meranti sebagai alternatif ketahanan pangan nasional. Dan juga membantu memasarkan berbagai macam produksi Sentra IKM Sagu Kepulauan Meranti, seperti mencarikan para investor dan perusahaan besar yang beroperasi di tingkat nasional maupun internasional. Sehingga produk sagu dapat naik kelas dan bermuara pada peningkatan perekonomian masyarakat. 

Menjawab dan untuk menunaikan keinginan tersebut, Menteri BUMN Erik Tohir mengaku butuh kerjasama mulai dari pemerintah pusat, provinsi, daerah hingga masyarakat. Menurutnya, saat ini segala usaha dan upaya perbaikan tidak dilakukan sendiri atau berdiri sendiri-sendiri. Jika bersama, Erik percaya akan mendapatkan hasil yang cukup baik.

"Era ini tak bisa sendiri-sendiri. Jika pemerintah pusat hingga daerah bekerja sendiri-sendiri, tentunya tidak bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Apalagi tidak bekerja sama dengan rakyat," Ungkapnya.

Begitu juga BUMN, kata dia harus bekerja sama dengan BUMD, Swasta hingga Koperasi. Jika tidak demikian maka tidak akan mendapatkan hasil tang maksimal.

"Kita sudah buktikan itu. Ketika Bapak Presiden dicemooh karena dunia menganggap kita tidak bisa bangkit dari Covid-19, Ternyata kita bisa buktikan jika kita bisa. Dengan kerja sama yang kita lakukan itu, penanganan Covid-19 Indonesia terbaik di dunia." Bebernya.

Sama halnya saat ini jika bicara situasi anjloknya perputaran ekonomi, alam di Meranti punya potensi besar untuk mendorong itu. Seperti potensi kelautan, dari perikanan, perkebunan bahkan pertanian. "Ini tentunya menjadi kekayaan yang luar biasa. Namun untuk mengembangkan itu kita tidak pernah duduk sama-sama. Seperti membuat strategi besar untuk mendudukkan seluruh persoalan yang ada. Kita lebih senang impor, semua impor. Ini hal yang saya rasa perlu dirubah bersama sama menuju negara yang benar benar mandiri." Ujarnya.

Untuk itu, ia mengaku akan mengundang bupati untuk duduk bersama sama dengan para BUMN dibawahnya untuk membuat suatu solusi terhadap apa yang bisa dikerjakan bersama-sama. Termasuk jaminan untuk memberikan permodalan usaha.

"Tidak mungkin pemerintah menutup mata. Termasuk saya sendiri Erik Thohir yang sekarang sebagai menteri rakyatnya dibiarkan sengsara, tidak mungkin. Yang toilet dulu bayar, sekarang sudah gratis," Ujarnya.

Apalagi kata Erik, saat ini BUMN sudah ada program PaDi UMKM. Program ini telah menyediakan berbagai kemudahan bagi semua, mulai informasi terkait UMKM dan pembelanjaan BUMN terhadap UMKM yang dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah dan Kementerian BUMN sebagai dasar analisa untuk penentu kebijakan

Bahkan platform tersebut dapat mempertemukan BUMN dengan produk lokal berkualitas milik BUMN dengan transaksi business to customer. Selain itu akses pasar, baik binaan BUMN maupun UMKM mandiri dapat mengakses pasar business to customer melalui berbagai marketplace dengan pengelolaan produk dan transaksi yang terpusat.

"Fitur ini sudah bisa juga digunakan untuk pengajuan modal pinjaman bisnis dibawah Rp. 400 juta yang dapat membantu UMKM untuk berkembang dan meningkatkan kapabilitas. Saat ini sudah terdaftar 10.100 UMKM, sudah terjadi 120.000 transaksi. Kita juga melakukan sertifikasi agar tidak ada UMKM bodong, hingga titipan," Ungkapnya.

Bahkan, saat ini mereka juga sedang membenahi posisi BUMN agar masuk kepada persediaan pangan nasional. Makanya, ia mengaku akan kembali membuka kesempatan diskusi kepada Bupati Adil agar bisa memilih unit dibawahnya untuk menjadi penjamin seluruh komoditas potensi asal Kepulauan Meranti.

"Coba nanti sama pak Bupati kita cuba buka lagi BUMN mana yang diminta hadir untuk menjadi off taker hadir untuk jadi pembeli. Jadi ini yang akan kita coba lakukan." Pungkasnya

Jadi Insya Allah saya hadir kesini ingin membantu, saya coba maksimalkan kunjungan hari ini. Kita harapkan, saya dengan pak Bupati ada pertemuan-pertemuan lanjutan. Supaya kongkrit terlaksana, yang bisa saya bilang bisa, dan yang tidak akan saya bilang tidak." Janjinya kepada masyarakat Kepulauan Meranti.

Tampak hadir mendampingi Bupati Kepulauan Meranti, Kejaksaan Negeri Kepulauan Meranti, Kapolres Kepulauan Meranti, Sekretaris Daerah, Asisten, Pimpinan OPD, Camat se Kabupaten Kepulauan Meranti, Ketua MUI, Kepala Desa se Kecamatan Tebing Tinggi Timur, dan Tokoh Masyarakat.