Metropolis

Gubernur Sindir OPD, Realisasi APBD Riau Rendah Gara-gara Dokumen Tender Tak Beres

PEKANBARU, RIAULINK.COM - Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar mengaku realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau tahun 2021 masih rendah. Padahal saat ini sudah Bulan November 2021.

"Jadi serapan APBD kita sebetulnya belum begitu tinggi. Kemarin kita lakukan evaluasi, itu baru 68 persen untuk realisasi fisik," kata Gubri kepada CAKAPLAH.com, Selasa (23/11/2021).

Gubri mengatakan, namun realisasi rendah itu tidak hanya Riau saja. Namun rata-rata daerah lain seperti itu, hanya beberapa daerah saja yang realisasinya di atas itu.

"Karena ini secara nasional seperti itu, maka saya harus melihat dimana kelemahan Riau. Ternyata kelemahan Riau itu lambat melakukan tender. Kemudian tender berulang-ulang," bebernya.

"Kalau tender berulang-ulang, berarti ada dokumen yang tak beres, dan mungkin ada persyaratan-persyaratan yang tak benar," sambung Gubri dengan nada tegas.

Karena itu, untuk tahun 2022 Gubri akan mempercepat realisasi APBD Riau tahun 2022. Dimana begitu APBD disahkan pada November, maka Desember sudah bisa ditender kegiatan di OPD.

"Contoh, APBN tanggal 30 November akan diserahkan pak Presiden ke kami. Kemudian kami pada 1 November segera kami serahkan ke kabupaten dan kota, termasuk instansi vertikal agar progresnya bisa cepat," terangnya.

"Begitu juga APBD. Kalau sesudah pengesahan akan kami buat seperti itu. Kalau bisa di Desember itu sudah bisa tender. Itu upaya kita untuk mempercepat serapan APBD tahun 2022. Yang kemarin (tahun ini) kan tidak, ada yang tender bulan Maret dan April. Tadi sudah lah, itu sudah masalah lalu," cakapnya.

Untuk diketahui, berdasarkan penelusuran CAKAPLAH.com di situs resmi Pemprov Riau, realisasi APBD Riau tahun 2021 untuk keuangan mencapai Rp6.561.332.724.689 atau 67,54 persen. Sedangkan realisasi fisik 81,23 persen.