Nasional

7 Tahun Jokowi Berkuasa, Demo Mahasiswa Sindir Kesejahteraan Warga

(CNN Indonesia/ Syakirun Niam)

RIAULINK.COM - Mahasiswa yang menggelar demonstrasi menyatakan Presiden Joko Widodo telah gagal menyejahterakan selama tujuh tahun memimpin. Mereka ingin peringatan Sumpah Pemuda pada hari ini jadi momentum Jokowi untuk memperbaiki kinerja.

"Kami mengatakan bahwa rezim Jokowi-Ma'ruf telah gagal menyejahterakan rakyat. Rezim Jokowi yang telah berkuasa selama 7 tahun gagal dalam menyejahterakan rakyat Indonesia," tutur Perwakilan Liga Mahasiswa Nasional Demokratik-Dewan Nasional (LMND-DN), M Ari Rafitra kepada wartawan, di sekitar patung kuda Jakarta, Kamis (28/10).

Ia menuntut pemerintahan Jokowi-Ma'ruf untuk segera melakukan perbaikan hidup dan kesejahteraan rakyat. Momen peringatan Sumpah Pemuda perlu menjadi tonggak perubahan kinerja pemerintah menjadi lebih baik.

"Kita berharap kepada pemerintah rezim Jokowi-Ma'ruf di momentum sumpah pemuda ini, rezim harus memastikan perbaikan hidup [dan] kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia," tambahnya.

Ia juga mengkritik cara rezim Jokowi-Ma'ruf yang kerap melakukan pembungkaman ruang demokrasi. Menurutnya itu terbukti dengan berbagai kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap massa aksi.

"Menimpa juga kawan-kawan kami, 9 kawan kami dijadikan tersangka, ini adalah persoalan demokrasi, persoalan yang begitu besar bagi kami," ujar Ari.

Mahasiswa dan buruh menggelar demonstrasi bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda pada hari ini, Kamis (28/10). Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) Nining Elitos memperkirakan jumlah massa aksi yang tergabung dalam Gebrak sekitar 1.000 orang.

Dari kelompok Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), masa berjumlah sekitar 200 orang.

Sementara itu, sebanyak 1.955 aparat gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, dan Satpol PP DKI Jakarta mengawal jalannya aksi ini.

Sebelumnya, juru bicara Presiden Fadjroel Rachman menyebut Pemerintah bekerja keras untuk menghadirkan demokrasi dan kesejahteraan.

"Presiden Joko Widodo berupaya mati-matian lah supaya memang demokrasi itu ada," kata dia, dalam siaran di kanal Youtube Karni Ilyas Club, Minggu (24/10).

"Presiden tantangan terbesarnya ini sampai tahun 2024 hingga menjelang ke 2045. Keinginan kita adalah ini [demokrasi dan kesejahteraan] bisa paralel. Ini memang tantangannya besar sekali," lanjut Fadjroel.