Internasional

Biaya Umrah Akan Naik 25 Persen

Ilustrasi. Int

RIAULINK.COM - Penyelenggara Umrah dan Haji akan menaikkan tarif layanan umrah hingga 25 persen pada tahun ini. Ketua Umum Serikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi menyebut menyebut kenaikan akan berlaku secara merata bagi jamaah umrah yang baru mendaftar ataupun tertunda keberangkatannya akibat covid-19.

"Ada kenaikan sekitar 15 hingga 25 persen," kata Syam kepada Awak Media Rabu (13/10) lalu.

Syam menambahkan kenaikan didasarkan pada kebijakan pemerintah. Nantinya tarif tambahan yang dihasilkan dari kenaikan biaya tersebut akan digunakan untuk membayar kamar jamaah yang hanya boleh diisi dua orang dan bus perjalanan dengan kapasitas maksimal 50 persen dari total penumpang.

Tambahan biaya juga akan digunakan untuk menambal kenaikan harga tiket pesawat. Namun demikian, kenaikan harga ini tidak termasuk untuk tes PCR di bandara keberangkatan dan kedatangan.

Selain itu, kenaikan juga tidak termasuk biaya karantina yang diwajibkan jamaah di bandara kedatangan. Karantina dan tes PCR akan menggunakan dana pribadi jamaah.

"Kita hanya membantu untuk mencarikan lokasi hotel karantina dan PCR nya," ujar Syam.

Nantinya jamaah diminta untuk melakukan tes PCR dan karantina secara mandiri, baik di Indonesia maupun Arab Saudi.

Syam menilai kebijakan ini tentu akan mempengaruhi jumlah jamaah yang akan berangkat ke Tanah Suci. Namun pihaknya optimis secara perlahan jumlah jamaah akan kembali secara perlahan.

Sebelumnya, pemerintah Kerajaan Arab Saudi melalui nota diplomatik Kedutaan Besar secara resmi mengizinkan pelaksanaan ibadah umrah bagi jamaah Indonesia.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan izin tersebut diberikan setelah Indonesia berhasil menekan laju perkembangan covid-19 yang mulai membaik.