Riau

Melawan Pelecehan Seksual di Dunia Digital

INHIL, RIAULINK.COM - Bapak Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung. 

4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Kecakapan Digital, Keamanan Digital, Etika Digital dan Budaya Digital, Kamis (21/10/2021).

Sebagai Keynote Speaker adalah Gubernur Provinsi Riau yaitu Drs. H. Syamsuar, M.Si.., yang memberikan sambutan pembuka dan dukungan penuh untuk Literasi Digital Kominfo 2021.

Webinar membahas tentang Melawan Pelecehan Seksual di Dunia Digital oleh para narasumber yang mempunyai kompetensi di bidang masing-masing serta seorang dancer yang akan ikut berpartisipasi.

Persoalan pelecehan seksual di ruang digital dan dunia nyata masih banyak terjadi. Menurut Wiedy Widayat, sebagai Operasional Project, menjelaskan pelecehan seksual merupakan salah satu bentuk kekerasan seksual yang bisa terjadi di dunia digital. Dampak dari pelecehan seksual akan mengakibatkan rasa tidak nyaman, tersinggung, merasa direndahkan martabatnya, dan mungkin sampai menyebabkan masalah kesehatan dan keselamatan. 

Terdapat bentuk pelecehan seksual di media digital meliputi sexting, body shaming, catfishing, flaming, dan impersonating. Akibat adanya pelecehan seksual di dunia digital maka terdapat dampak psikologis pada korban pelecehan seksual seperti depresi hingga keinginan bunuh diri, post traumatic stress disorder karena peristiwa traumatis, perasaan rendah diri, menarik diri dari pergaulan, dan kecenderungan untuk menjadi pelaku pelecehan seksual. 

Langkah preventif menghindari pelecehan seksual di dunia maya di antaranya hindari berpartisipasi dalam forum atau situs yang memancing cyber harassment, pastikan menggunakan aplikasi pihak ketiga yang tepercaya, gunakan fitur keamanan pada aplikasi percakapan, hindari berbagi live location karena orang lain bisa melacak keberadaan dengan mudah, berhati-hati dalam memilih teman di dunia maya, dan mengatur privasi akun jejaring sosial. 

Selain itu, untuk menghindari kasus tersebut di media sosial, maka setiap pengguna tidak hanya perlu memiliki kecakapan literasi digital, tetapi kecakapan digital yaitu etika dalam bermedia. Etika dan kesopanan harus dijaga di media sosial karena menjadi salah satu hal terpenting setiap pengguna untuk melawan pelecehan seksual yang sedang marak.