Ekonomi

Dumai Sukses Sumbang Investasi Tertinggi di Riau

Keterangan foto : Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Riau, Helmi D

DUMAI, RIAULINK.COM - Kota Dumai sukses cetak rekor sebagai penyumbang tertinggi investasi di Provinsi Riau dengan nilai sebesar Rp8,53 triliun.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Riau, Helmi D, belum lama ini di hadapan puluhan pelaku usaha Kota Dumai di Hotel Grand Zuri.

Tentunya ia mengapresiasikan seluruh kerja keras dari tim DPMPTSP Kota Dumai, bahkan keberhasilan tersebut sudah dibukukan pihaknya sebesar 80 persen, dari target yang ditetapkan yakni Rp10 triliun.

Dumai merupakan satu dari lima  daerah kabupaten dan kota di Riau yang berhasil menyumbang investasi tertinggi baik dari segi penanaman modal dalam negeri (PMDM) maupun penanaman modal asing (PMA) dari periode Januari sampai Juni 2021. "Kota Dumai menempati urutan pertama atau sebesar 36,94 persen,"kata dia lagi.

Urutan kedua ditempati Kabupaten Pelalawan, dengan nilai investasi Rp3,73 triliun atau 16,24 persen, disusul Kota Pekanbaru Rp2,56 triliun atau 11,11 persen. 

Lalu Kabupaten Kampar dengan nilai investasi Rp 2,23 triliun atau 9,64 persen, terakhir Kabupaten Siak sebesar Rp 1,22 triliun atau 5,28 persen.

Dikatakan bahwa, capaian realisasi PMA sebesar US$ 1.007,2 juta atau setara dengan Rp14,71 triliun.

Sementara itu, lima besar negara asal PMA yang berkontribusi dalam investasi asing diantaranya Singapura (US$ 599,62 juta atau  59,54 persen), Malaysia (US$ 217,21 juta atau 21,57 persen), Bermuda (US$ 95,08 juta atau 9,44 persen), Belanda (US$ 41,53 juta atau 4,12 persen) dan Amerika Serikat (US$ 29,4 juta atau 2,92 persen).

Adapun sektor usaha dengan nilai realisasi terbesar di antaranya Industri makanan sebesar Rp7,52 triliun atau  32,55 persen. 

Tanaman pangan, perkebunan dan peternakan sebesar Rp 5,26 triliun atau 22,79 persen. 

Industri kimia dan farmasi sebesar Rp 3,06  triliun atau 13,28 persen. Listrik, gas dan air sebesar Rp 2,48 triliun atau 10,74 persen serta industri kertas dan percetakan Rp1,77 triliun atau 7,66 persen.

Helmi mengatakan akumulasi realisasi investasi PMA dan PMDN Provinsi Riau di periode yang sama  telah mencapai Rp23,09 triliun dan menempatkan Provinsi Riau di peringkat enam secara masional.

“Capaian Rp23,09 triliun ini terdiri atas realisasi investasi PMDN sebesar Rp8,38 triliun, menempatkan Provinsi Riau pada peringkat delapan nasional dan realisasi investasi PMA sebesar US$ 1.007,2 juta atau setara dengan Rp14,71 triliun menjadikan Provinsi Riau berada pada posisi ke lima sebagai penyumbang investasi PMA secara nasional,” ujarnya menutup.