Peristiwa

Terungkap, Pengemis Datang ke Pelalawan Tidur di Penginapan, Sehari bisa Raup Rp 500 Ribu

PEKANBARU, RIAULINK.COM - Mengemis berharap belasan kasihan dari pemberi, patut dicurigai sudah menjadi profesi untuk mengumpulkan uang. Aksi meminta-minta tersebut marak terjadi di Pangkalan Kerinci ibukota kabupaten Pelalawan.

Tak tanggung-tanggung, beberapa keluarga sengaja "eksodus" dari kota Pekanbaru menetap di Pangkalan Kerinci. Bahkan sejumlah keluarga tersebut, malahan menyewa kamar penginapan, dijadikan tempat istirahat dan mengatur strategi untuk meminta-minta.

Lebih menyedihkan lagi, satu keluarga melibatkan anak-anaknya, bahkan ada yang masih Balita digendong ikut bersama orang tuanya meminta-minta dengan cara mendatangi, tempat-tempat warga duduk-duduk santai. Misalnya, disepanjang warung makan dipinggir jalan kota Pangkalan Kerinci.

Hal ini terkuak oleh pegiat sosial Dedi Aswandi dari Rumah Relawan Duafah (RRD) kabupaten Pelalawan, Sabtu (24/7/2021) malam. Saat kejadian, ia duduk santai di sebuah warung makan dan minuman, tepatnya berada di jalan lintas timur jalan Mahadirija Indra.

Singkat cerita, Dedi Aswandi dibuat kaget, banyaknya anak di bawah umur terlibat melakukan aksi meminta-minta. Silih berganti masuk ke tempat ia berduduk santai dengan durasi waktu tidak berapa lama.

Melihat kejadian yang tidak lazim ini, ia pun berinisiatif mengusut lebih jauh. Dua dari anak-anak ini, awalnya diajak ngobrol menggali informasi penting untuk diketahui. Apalagi anak-anak masih polos ketika ditanya ia menjawab jujur.

Sepotong pengakuan anak-anak ini mengatakan bahwa mereka bersama orang tuanya dari Pekanbaru, tinggal di Pangkalan Kerinci dengan menyewa kamar di sebuah penginapan. Sehari kata anak-anak ini jika dikumpulkan satu keluarga bisa meraup uang hasil minta-minta itu berkisar Rp 500 ribu.

Mendengar pengakuan itu, Dedi Aswandi meminta kepada anak yang sempat diajak ngobrol itu tadi untuk memanggil orang tuanya. Alhasil, tidak berselang lama, orang tua si anak datang. Diduga orang tua anak-anak itu mengawasi dari kejauhan.

Menurut pengakuan orang tua ini, yang juga menggendong seorang Balita, mereka sudah tinggal selama empat pekan di Pangkalan Kerinci dengan menyewa penginapan. Aksi meminta-minta itu kata pengakuan si Ibu dilakukan lantaran beban ekonomi yang sulit.

Apapun ceritanya, kata Dedi kepada orang tua, aksi-aksi meminta-minta tidak dibolehkan. Apalagi melibatkan anak-anak di bawah umur. "Tak boleh ibuk ya, apalagi melibatkan anak-anak di bawah umur," pintanya kepada sang ibu.

Melihat kondisi seperti ini, Dedi meminta Pemda Pelalawan untuk melakukan penertiban. Sebab aksi seperti tersebut sudah menganggu kenyamanan orang banyak. Apalagi aksi seperti ini ia curigai sudah menjadi sebuah profesi.

"Sesungguhnya kita sedih, iba melihatnya, tapi ini mesti menjadi perhatian dari pemerintah daerah," tandasnya.