Lingkungan

Ini Klarifikasi PT IIS Terkait Matinya Ikan di Sungai Kerinci

PELALAWAN, RIAULINK.COM - Warga Pangkalan Kerinci khususnya yang tinggal  didekat bantaran sungai Kerinci dibuat heboh dengan ditemukannya ribuan ikan dalam kondisi mabuk atau hampir mati, Rabu (09/06/2021).

Sontak warga berebut terjun ke sungai menangkap dan memunguti ikan-ikan yang masih dalam kondisi mabuk atau hampir mati untuk dikonsumsi sendiri atau dijual. 

Dari informasi yang beredar diduga penyebabnya adalah kebocoran dari limbah pabrik kelapa sawit (PKS) PT Inti Indo Sawit (PT IIS) yang memang berada di hulu sungai Kerinci. 

SSL Manajer Asian Agri Riau Ahmad Taufik SH yang menaungi PT IIS dikonfirmasi riaulink.com, Kamis (10/06/2021) membantah penyebab terjadinya ikan mabuk atau hampir mati di sungai Kerinci akibat bocornya limbah PT IIS. 

Berikut ini adalah pernyataan resmi (release) yang dikeluarkan Humas PT IIS terkait ditemukannya ikan mabuk/mati di sungai Kerinci :

“TERKAIT : DUGAAN IKAN MATI DI SUNGAI KERINCI” 

"Kami berterima kasih kepada rekan-rekan media yang telah memberikan kami kesempatan, untuk dapat memberikan keterangan kepada Bapak/Ibu para jurnalis sekalian. Terutama dalam hal pemberian keterangan dalam rangka akurasi dan perimbangan informasi untuk masyarakat sebagaimana kaidah KEJ," jelasnya.

Pada kesempatan ini, kami juga menyesalkan adanya pemberitaan yang  mengarahkan adanya dugaan langsung  ke PT IIS terkait ikan mati di Sungai Kerinci.  

Hal ini tentu saja seharusnya tidak dilakukan, sebab  seyogyanya  pemberitaan itu harus berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah. 

Oleh karena itu, terkait adanya salah satu pemberitaan yang mengaitkan PT IIS  dengan matinya ikan di Sungai Kerinci, untuk perimbangan dan akurasi informasi dapat kami sampaikan bahwa 

"Pabrik Kelapa Sawit (PKS)  PT IIS adalah pabrik yang menjalankan operasionalnya secara ramah lingkungan dan memegang teguh prinsip berkelanjutan. PKS ini sudah memiliki PLTBg (Pembangkit Listrik Tenaga Biogas). Sehingga limbah cair PKS PT IIS sudah dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk menghasilkan energi listrik hijau / terbarukan, sehingga debit limbah cair sudah jauh berkurang dan selanjut dijadikan sebagai pupuk sebagaimana izin Land Aplikasi yang dimiliki PT IIS.  Dalam hal ini dapat dikatakan limbah cair PKS adalah zero waste/tidak tersisa," Jelasnya.

Ketika pada 9 Juni 2021 sekitar pukul 20:30 WIB humas mendapatkan informasi terkait hal diatas, maka langsung dilakukan koordinasi dengan tim pabrik untuk melakukan pengecekkan di lapangan. 

"Selanjutnya pada malam itu juga tim pabrik melakukan pengecekkan secara parallel di pabrik dan kolam limbah serta  aliran sungai yang mengarah ke sungai Kerinci," tambahnya.

Hasil pengecekkan di pabrik dan kolam limbah, tidak ada ditemukan kebocoran limbah. Sementara itu  Tim yang melakukan pengecekkan ke Sungai Kerinci; tepatnya di jembatan lintas timur yang merupakan spot sungai terdekat dengan PBS juga tidak menemukan adanya ikan mati, serta kondisi air jernih. Hal ini juga dibenarkan oleh pemancing yang sedang memancing ikan di titik tersebut.  

Pagi harinya, 10 Jun 2021, pukul 04:30 WIB, juga dilakukan pengecekkan ulang ke kolam limbah dan tidak ditemukan adanya kebocoran. Kemudian dilanjutkan penelusuran ulang sampai batas kebun masyarakat, dan tidak terlihat ada aktivitas masyarakat menangkap ikan, serta kondisi air sungai jernih. 

Oleh karena itu terkait  isu adanya ikan mati di sungai yang diduga diakibatkan oleh limbah PKS PT IIS  adalah tidak benar.  Selain itu, dapat kami sampaikan bahwa  proses pengolahan limbah PT IIS sudah dilakukan sesuai dengan perizinan yang dimiliki PT IIS.  Perusahaan kami adalah perusahaan yang memiliki komitmen tinggi terhadap keberlanjutan dan seluruh kegiatan operasional yang kami lakukan seluruhnya mengacu kepada ketentuan yang berlaku. 

Kami juga mengharapakan dukungan dari para pemangku kepentingan, khususnya instansi terkait guna terciptanya keamanan dan kenyamanan berinvestasi agar tercipta iklim investasi yang aman dan kondusif, khususnya di Kabupaten Pelalawan yang kita banggakan ini. 

Demikian keterangan yang dapat kami sampaikan, terima kasih atas kesempatan klarifikasi yang diberikan. Kiranya keterangan ini dapat dipergunakan dalam rangka memenuhi kriteria akurasi dan keseimbangan dalam suatu pemberitaan sesuai kaidah KEJ (Kode Etik Jurnalistik). 

Hormat kami, 

SSL Manager PT Asian Agri Riau
Ahmad Taufik SH (***)