Lingkungan

Dua Desa di Kecamatan Rangsang Barat Berlakukan PPKM Skala Mikro

MERANTI, RIAULINK.COM - Dua desa di Kecamatan Rangsang Barat, Kepulauan Meranti memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro di tingkat Rukun Tetangga (RT).
 
PPKM skala mikro dimaksudkan untuk membatasi aktivitas masyarakat yang berisiko menularkan wabah dan dilakukan secara proporsional di wilayah yang terkena wabah. Adapun dua desa itu adalah Desa Bokor dan Sungai Cina.

“Kami memberlakukan PPKM skala mikro di tingkat RT secara proporsional dengan melihat dan mempertimbang kan jumlah kasus konfirmasi positif di wilayah RT tersebut,”  kata Camat Rangsang Barat, Juwita Ratna Sari, Rabu (12/5/2021).

Juwita menjelaskan, kebijakan tersebut berdasarkan surat Gubernur Riau yang meneruskan intruksi Menteri Dalam
Negeri tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berbasis mikro dan mengoptimalkan posko penanganan Covid-19 dengan mempertimbangkan kriteria zonasi pengendalian wilayah hingga tingkat RT.

Adapun penjabaran zonasi di tingkat RT, dua desa tersebut berada pada zona kuning yang dikategorikan ada 1-5 rumah dengan kasus Corona di 1 RT dalam 7 hari. Dikatakan untuk Desa Bokor, PPKM dilakukan di RT 1/RW 1 dan RT 3/RW 1 Dusun Durian. Sementara di Desa Sungai Cina dilakukan di RT.003/RW.001 Dusun I.

Dijelaskan, dalam seminggu terakhir untuk Desa Bokor terdapat 5 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dalam dua RT di dalam dua rumah, 4 dinyatakan sembuh dan 1 masih dirawat. Sedangkan di Desa Sungai Cina ada 1 kasus dalam satu rumah di dalam satu RT.

Ratna juga mengatakan di lingkungan RT tersebut didirikan posko untuk memantau dan membatasi keluar masuk wilayah RT maksimal hingga Pukul 20.00 WIB serta melarang kerumunan lebih dari 3 orang.

Pelaksanaan PPKM berskala Mikro disebutkan melibatkan seluruh unsur, yakni mulai dari Camat, Kapolsek, kepala desa lalu ketua RT/RW, petugas Linmas,Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP dan tokoh lainnya.

"Posko itu didirikan untuk memudahkan koordinasi antara unsur terkait. Kita juga melakukan kegiatan penyemprotan Disinfektan dan melakukan pengecekan suhu di pintu masuk lingkungan RT. Selain itu kita juga memberikan bantuan Sembako untuk keluarga yang kontak erat dengan pasien Covid-19 yang diisolasi mandiri. Intinya PPKM berskala mikro ini dibuat hingga tidak ada lagi masyarakat positif Covid-19 di RT tersebut," kata Ratna.

Ratna juga menjelaskan, bantuan Sembako bagi keluarga yang terkena kontak erat tersebut berasal dari dana Covid-19 yang dialokasikan dari dana desa.

"Bantuan itu berasal dari dana desa, dimana ada sebesar 8 persen dari anggaran tersebut dialokasikan untuk penanganan kasus Covid-19," pungkasnya. (Aldo).