Pendidikan

SMA di Kampar Riau Terancam Ambruk Akibat Longsor, Siswa: Tolong Kami, Pak Gubernur

Kondisi longsor di dekat bangunan SMA Negeri 5 di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (23/2/2021).(KOMPAS.COM/IDON)

PEKANBARU, RIAULINK.COM - Bangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5 di Jalan Karosin, Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, terancam ambruk karena kondisi tanah perlahan mengalami longsor.

Kondisi ini dikhawatirkan mengancam keselamatan para siswa yang sedang menimbah ilmu.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Selasa (23/2/2021) siang, bangunan sekolah yang terancam ambruk ini adalah dua kelas.

Tebing tanah setinggi lebih kurang tiga meter yang ada di belakang sekolah sebagian sudah longsor.

Di bawah tebing merupakan jalan menuju sekolah yang juga kondisinya rusak, dan drainase tidak memadai.

Jarak tanah longsor dari bangunan sekolah tinggal sekitar tiga meter. Jika hujan turun dengan intensitas tinggi, bangunan sekolah bisa roboh.

Siswa SMA Negeri 5 Tapung mengaku sudah lama khawatir dengan kondisi bangunan sekolah. Mereka juga merasa takut ketika belajar tiba-tiba bangunan ambruk.

"Kami jadi takut belajar dalam kelas. Karena longsoran tanah terus bertambah saat hujan," ujar Meilani, salah seorang siswa kelas tiga saat diwawancarai Kompas.com, Selasa.

Ia berharap, pihak sekolah bersama pemerintah secepatnya mencarikan solusi untuk mencegah ruang belajar ambruk.

"Kami minta tolong kepada pemerintah, Bapak Gubernur Riau (Syamsuar), untuk membuat penahan tanah biar sekolah kami tidak roboh," ucap Meilani.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 5 Tapung, Aldela Tambusai mengaku sudah meminta bantuan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Riau untuk membangun turap dan drainase.

"Kami memang sudah sangat khawatir dengan kondisi tanah longsor di belakang bangunan sekolah kami. Lama kelamaan akan bisa ambruk tergerus air hujan. Kami telah mengirim proposal ke Dinas Pendidikan Riau, agar cepat dibangun turap dan drainase," kata Aldela kepada Kompas.com, Selasa.

Menurut dia, proposal itu sudah ditanggapi Disdik Riau. Tetapi, pembangunannya akan dianggarkan pada tahun 2022 mendatang.

"Dinas Pendidikan Riau sudah menanggapi dan (anggaran) akan diajukan pada tahun 2022 mendatang. Tapi, kondisinya ini semakin parah dan harus cepat diatasi sebelum bangunan ambruk," kata Aldela.

Ia menambahkan, untuk antisipasi saat ini, pihaknya membuat penahan tanah dari karung yang diisi tanah dan ditanam bambu.