Ekonomi

Pekat IB Duga KSOP Dumai Main Mata Bisnis Pelabuhan

DUMAI, RIAULINK.COM - Ketua Ormas Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat-IB) Kota Dumai Datuk Maulana menduga banyak kejanggalan di Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Dumai dan bermain mata dengan pihak yang dianggap menguntungkan dalam bisnis pelabuhan.

Ini disampaikan Datok Maulana menanggapi pernyataan Kabid Lalu Lintas dan Kepelabuhan KSOP Dumai Capt Agus Arifianto yang mengaku tidak tahu ada aktivitas pelabuhan bongkar material base di Kelurahan Basilam Baru Kacamatan Sungai Sembilan.

"Tidak mungkin KSOP tidak tahu, hanya saja diduga ada oknum yang sengaja seolah-olah tidak mengetahui apa yang terjadi di lapangan," kata Datok Maulana kepada wartawan, Selasa.

Menurutnya, saat ini sudah bisa dipastikan bahwa semua kegiatan kepelabuhanan tidak terlepas dari pantauan KSOP, namun ketika terjadi sesuatu di lapangan, terkesan buang badan.

Warganet dengan akun Facebook atas nama Darot Yoesha juga mengomentari pemberitaan berjudul 'Begini jawaban KSOP Dumai tentang aktivitas pelabuhan bongkar pasir batu' yang diunggah di FB.

Darot menulis komentar bahwa 'mustahil tdk tau, utk proses sandar kapal atau tongkang harus jelas muatannya, dermaga tempat bongkarnya, jika tdk diisi di sistem inaportnet tdk akan terbit izin gerak sandarnya, kecuali petugas yg approval nya yg bermain utk approved izin sandarnya.

Sebelumnya, Kabid Lala dan Kepelabuhan KSOP Dumai Agus dikonfirmasi wartawan mengaku tidak mengetahui keberadaan dan aktivitas satu pelabuhan diduga beroperasi untuk kepentingan pembongkaran batu base atau pasir batu di Kelurahan Basilam Baru Kecamatan Sungai Sembilan.

Agus saat itu malah meminta informasi titik koordinat pelabuhan tersebut untuk memastikan apakah masih masuk wilayah Dumai atau tidak.

"Kalau tahu titik koordinat nya, untuk memastikan apakah masih wilayah Dumai atau sudah diluar kewenangan kita," kata Agus baru ini kepada wartawan.

Ditanya lebih lanjut izin beroperasi pelabuhan, Agus memilih bungkam alias tidak menjawab pertanyaan wartawan yang diajukan lewat pesan Whatsapp.

Sementara, Info warga setempat, pelabuhan diduga milik seorang pengusaha Dumai warga keturunan Tionghoa itu belum lama beroperasi, dan sirtu untuk keperluan penimbunan proyek Jalan PU di Kecamatan Basilam Baru.

"Pelabuhan itu kayaknya menurunkan base atau pasir batu, dan infonya untuk material penimbunan proyek jalan PU," kata warga setempat.

Pemantauan di lapangan, pintu masuk pelabuhan itu dipasang plang tanah ini milik pribadi, bukan jalan atau tanah umum. Sisi darat masuk pelabuhan terlihat penumpukan sirtu di lapangan dalam jumlah banyak.(ant)