Olahraga

Pernah di Liga, Persires Rengat Coba 'Dibangkitkan' Lagi

INHU, RIAULINK.COM - Dunia sepakbola di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau terus mengalami keterpurukan, bahkan lebih buruk dari yang dibayangkan.

Jangankan untuk mendirikan club sepakbola yang baru, melakukan pembinaan terhadap club yang ada saja, Pemkab Inhu seakan tidak berkenan dan mampu. 

Salah satu contoh terhadap Persires Rengat. Club yang dijuluki Askar Narasinga yang merupakan kebanggan masyarakat Inhu itu, saat ini bagaikan hilang ditelan bumi. 

Bahkan, sejak satu dekade atau 10 tahun terakhir, Persires tidak lagi terlihat merumput dalam setiap kompetisi yang ada, baik itu di tingkat daerah, apa lagi di tingkat nasional. 

Padahal dimasa kejayaannya, Persires Rengat pernah mengharumkan nama Inhu hingga ke tingkat liga. Sungguh miris nasib mu "Askar Narasinga".

Melihat kondisi itu, Calon Bupati Inhu Nomor Urut 4, Irjend Pol (P) H Wahyu Adi, merasa sangat prihatin, dan bertekat untuk memajukan kembali dunia olahraga, salah satunya cabang olahraga sepakbola di Kabupaten Inhu.

Tidak sebatas wacana, H Wahyu Adi sengaja mendatangkan pelatih sepakbola nasional, Philip Hansen, dalam rangka Coaching Clinik kepada para pelatih sepak bola yang ada di Inhu.

"Kedatangan Philip Hansen yang memiliki lisensi A.AFC dan Instruktur PSSI Pusat ini tidak lain adalah, untuk memberikan pelatihan atau ilmu pengetahuan tentang sepakbola dan cara memajukan dunia sepakbola kepada para pelatih yang ada di Inhu," ujar Ungkap Sinaga, Tim Relawan H Wahyu Adi - Hj Supriati, Minggu (29/11/2020).

Dengan demikian, sehingga kedepannya sistim pelatihan yang dilakukan oleh para pelatih sepakbola yang ada di Inhu, dapat berjalan dengan baik, dan menuai hasil yang maksimal.

Sementara, pelatih yang akrap disapa Bang Philip itu, membenarkan bahwa kedatangan dirinya ke Inhu adalah, atas undangan Calon Bupati Inhu, H Wahyu Adi.

"Saya salut dan bangga dengan Jenderal Bintang Dua ini. Dia memiliki rasa empati dan peduli dengan dunia persepakbolaan di Inhu yang saat ini cukup tertinggal jauh dari daerah lain. Ini patut dicontoh dan disuport oleh semua pihak," tuturnya.

Masih kata Philip yang juga mantan pelatih PSPS Pekanbaru dan PSMS Medan itu, dengan diadakannya coaching clinik ini, diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan para peserta pelatihan, khususnya para pelatih sepakbola yang mengikuti kegiatan tersebut. 

"Kabupaten Inhu, banyak memiliki potensi pemain sepakbola, akan tetapi tidak terlihat. Salah satu contoh, Ricky Salahuddin, adalah anak Inhu yang bermain di PSPS, dan pola permainan dirinya sangat apik. Dan kedepan, saya ingin Ricky - Ricky yang lain bisa bermunculan di Inhu ini," tutup mantan punggawa PSPS dan Medan Jaya itu. (Jefri)