Politik

Perang Guntung Jadi Topik Kampanye Alfedri di Sabak Auh

SIAK, RIAULINK.COM - Calon Bupati Siak nomor urut 2 Alfedri teringat kisah pahlawan Tengku Buwang Asmara saat kampanye dialogis, Rabu (25/11/2020) di dusun Kualo, kampung Selat Guntung, kecamatan Sabak Auh.

Di Selat Guntung itu, sultan Siak ke-2 berperang dengan kolonial Belanda.

"Kita harus mengangkat sejarah ini, sehingga ada keinginan kami untuk menjadikan kampung ini untuk menjadi destinasi wisata. Wacananya akan dibangun monumen Perang Guntung di sini," kata Alfedri dalam orasi politiknya.

Ya, peristiwa perang guntung menjadi catatan penting dalam sejarah Kesultanan Siak .

Perang tersebut dipicu karena perebutan pengaruh di Selat Malaka antara Kesultanan Siak dengan Belanda.

Dalam sejarahnya, pasukan Siak dipimpin Tengku Buwang Asmara yang bernama asli Muhammad Abdul Jalil Muzaffar Syah atau lebih berhasil memenangkan perang itu. 

"Karena Tengku Buwang Asmara menggunakan strategi lebih cerdik untuk mengalahkan Belanda. Tengku Buwang Asmara ini menduduki tahta Kesultanan Siak pada 1746 M-1760 M," kata Alfedri.

Untuk mengenang pergolakan heroik Tengku Buwang Asmara itu, Pemerintah kabupaten Siak juga bakal membangun monumen Perang Guntung di Kampung Selat Guntung.

Kampung ini bakal menjadi destinasi wisata baru untuk menyejarahkan peristiwa Perang Guntung kepada generasi muda Siak dan wisatawan.

"Sejarah tentang Perang Guntung ini perlu kita angkat untuk memperkaya khasanah wisata sejarah kita," kata Alfedri.

Kampung Selat Guntung merupakan kampung yang berbatasan langsung dengan kabupaten Bengkalis. Di kampung ini merupakan muara sungai. Di muara terjadi semacam ombak antara air surut atau pasang.

"Ini juga menambah pesona untuk modal kita mengubahnya menjadi daerah wisata nanti," kata dia.

Sementara perang Guntung telah menjadi semangat sejarah yang sangat heroik bagi masyarakat kabupaten Siak. Karena itu, saat menjadi bupati Siak Alfedri membentuk tim untuk melakukan kajian pengusulan Tengku Buwang Asmara menjadi pahlawan nasional.

"Kita juga sudah mengkaji untuk mengusulkan Tengku Buwang Asmara sebagai pahlawan nasional," kata dia. (Wahyu)