Pendidikan

Belajar Jarak Jauh, Rasidah Alfedri Rindu Bertatap Muka Bersama Murid-muridnya

SIAK, RIAULINK.COM - Selama pandemi COVID-19 mewabah, pemerintah mengharuskan pelajar mengikuti metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk menekan penyebaran virus Corona. 

Suasana itu membuat Rasidah Alfedri, guru mata pelajaran biologi SMAN 1 Siak merindukan murid-muridnya pada Hari Guru Nasional, 25 November 2020. Rindu itu memenuhi rongga dadanya sebab telah lama sekali tidak mengajar tatap muka dengan muridnya. 

"Setiap Hari Guru Nasional adalah refleksi bagi kami. Namun tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, jujur saja, saya merindukan suasana sekolah seperti semula," kata Rasidah, isteri Bupati Siak Alfedri itu, Rabu (25/11/2020).

Namun demikian, ia juga menyadari saat masa pandemi COVID-19 ini tidak dibenarkan berkumpul-kumpul. Proses belajar mengajar dilaksanakan secara Dalam Jaringan (Daring). Proses ini sudah berbulan-bulan lamanya. Maklum, bagi Rasidah menjadi guru bukan tentang gaji, tetapi tentang panggilan jiwanya.

"Ditambah lagi sekarang, saya lagi cuti di luar tanggungan negara, jadi aktivitas mengajar berhenti sementara," kata dia.

Ia menceritakan, saat tiba hari guru, biasanya dilaksanakan upacara. Namun sekarang peringatan dilaksanakan melalui video conferensi saja. Di satu sisi, ia memaklumi kondisi bencana non alam ini, namun di sisi lain, rasanya pandemi COVID-9 ini sudah mengacaukan segalanya.

"Meski berbeda dari tahun sebelumnya saya tetap mengucapkan selamat hari guru, semoga kita guru-guru bisa menjadi teladan dan inspirasi serta menjadi orangtua di luar rumah yang mengajarkan banyak pelajaran tentang kehidupan, kepada anak-anak," kata dia.

Menurut Rasidah, guru tidak hanya menanamkan ilmu semata kepada siswanya. Tetapi juga menjadi pendorong dan menanamkan budi pekerti yang luhur kepada anak-anak didik. Nilai-nilai luhur itulah yang membentuk watak dan kepribadian generasi emas bangsa ini.

Kerinduan Rasidah kepada murid-muridnya dan sekolah tempat ia mengabdi adalah sebuah kewajaran. Maklum, Radisah telah menjadikan guru sebagai passionnya sedari dahulu. Ia senang menjadi guru. Bakan hobi. Meskipun bersuamikan seorang bupati, Rasidah tetap tidak tergoda naik pangkat menjadi pejabat daerah.

"Kalau tidak datang ke sekolah rasanya ada yang kurang, bagaimana mungkin saya mau meninggalkan sekolah. Sampai pensiun saya Insyaallah tetap jadi guru," kata dia.

Rasidah juga tidak tertarik menjadi kepala sekolah. Meskipun sebenarnya hal tersebut dapat dengan gampamg diraihnya. Jadi guru saja, itu sudah sangat disyukuri.

"Menjadi guru mata pelajaran saja saya sudah sangat bangga. Saya senang jadi guru biasa saja, dapat berjumpa anak-anak setiap hari. Hanya saja masalah COVID-9 ini, yang membuat kita harus terpisah jarak," kata dia.

Sebagai seorang guru, Rasidah juga terkenal sebagai sosok sangat sederhana. Baik dari penampilan maupun dari cara bergaul. Penampilannya tidak pernah norak dan cara bergaulnya juga tidak pernah mendominasi meski sebagai istri seorang bupati.

Menurut Rasidah, menjadi guru memang cita-citanya sedari kecil. Hal tersebut juga keinginan orangtuanya. Meskipun sudah bersuamikan seorang bupati, Rasidah tetap setia dengan profesinya sebagai guru. Ia tidak peduli godaan dan rayuan berbau politik, agar masuk ke dinas untuk menjadi pejabat. Untuk diketahui, suami Rasidah adalah Alfedri, bupati Siak yang sedang. (Wahyu)