Ekonomi

Banyak Keluhan, Ternyata Ini Penyebab SPBU CODO Sungai Dau Inhu Sering Habis Stok Premium

INHU, RIAULINK.COM - Persediaan BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis premium yang dipasok PT Pertamina ke SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) yang berada di Jalan Lintas Timur, Desa Sungai Dau, Kecamatan Rengat Barat, sering terjadi kekosongan.


Hal itu menjadi tanda tanya dan dikeluhkan banyak pihak, terutama para pengendara yang merupakan warga sekitar yang sengaja datang ke SPBU itu untuk mengisi bahan bakar kendaraan mereka.


"Sejak awal SPBU ini dioperasikan, bensin selalu ada dan boleh dikatakan tidak pernah kosong. Entah mengapa, akhir-akhir ini sering terjadi kekosongan stok," kata salah seorang warga kepada RiauLink.com, Senin (23/11/2020) siang.


Disebutkan suber RiauLink.com itu, dirinya merasa ada yang tidak beres dengan pihak SPBU tersebut. Bahkan, dia menduga telah terjadi kong kalikong antara pihak SPBU dengan para penimbun dan penjual eceran, sehingga stok bensin selalu habis.


"Biasanya, kehabisan stok bensin seperti ini, hanya sering terjadi pada SPBU DODO (Company Owned Dealer Operated) yang merupakan milik perorangan. Akan tetapi, pada SPBU CODO (Company Owned Dealer Operated) yang merupakan mitra PT Pertamina juga terjadi, kok bisa..?," ketusnya.


Guna menjawab tanda tanya itu, RiauLink.com berupaya melakukan penelusuran. Dan ternyata, semua dugaan tersebut benar adanya, BBM jenis premium itu diduga lebih banyak dijual oleh pihak SPBU kepada para penimbun dan pengecer.


Pantauan di lokasi SPBU, disaat suplai BBM tiba, para penimbun dan pedagang eceran lansung mengambil posisi berjejer untuk mengantri.


Hebatnya lagi, walau pihak manajemen SPBU tidak membenarkan adanya pembelian BBM dengan menggunakan jerigen atau wadah sejenisnya, hal tidak membuat mereka kehilangan akal.


Modus yang mereka gunakan, dengan melansir atau membeli BBM premium secara belulang kali menggunakan mobil. Ban setelah tanki mobil terisi penuh, baru dipindahkan ke jerigen atau wadah yang telah mereka persiapkan.


Begitulah seterusnya, hingga target yang mereka inginkan tercapai. Parahnya lagi, dari sekian banyak jumlah kendaraan atau mobil yang digunakan untuk melansir, beberapa diantaranya memiliki tanki siluman atau tanki modifikasi.


Permainan curang yang dilakoni pihak SPBU bersama para penimbun tersebut, berlansung pada malam hari, mulai pukul 23.00 WIB hingga waktu dinihari. Mereka akan leluasa, dikala SPBU mulai sepi dari pengendara yang hendak mengisi BBM.


Hal itu tentunya, sangat merugikan masyarakat selaku konsumen. Dan yang pastinya, perbuatan mereka itu jelas telah mengangkangi aturan perundang - undangan yang berlalu, khusunya UU Migas.


Dan untuk menindak lanjuti hal tersebut, RiauLink.com berupaya mendatangi SBPU untuk menemui pihak manajemen guna kepentingan konfirmasi, namun manajemen SPBU terkesan mengelak seakan alergi dengan kehadiran awak media. (Jefri)