Metropolis

Rutan Dumai Awasi Ketat 200 Warga Binaan Terpapar Covid-19

Keterangan foto : Kepala Rutan Kelas II B Dumai, Pance Daniel Panjaitan

DUMAI, RIAULINK.COM - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Dumai awasi ketat penanganan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang terpapar Covid-19.

Ditotalkan sebanyak 200 orang WBP yang positif terpapar Corona tersebut. Para WBP tersebut pun tengah menjalani isolasi mandiri 

Selain menjalani hampir satu pekan diisolasi dengan tertib, membuat kondisi para WBP semakin membaik.

Kendati demikian masih ada juga beberapa orang yang diisolasi mengalami gejala ringan seperti batuk dan flu.

Hal ini disampaikan Kepala Rutan Kelas II B, Pance Daniel Panjaitan. Bahkan pihaknya tengah merawat warga tahanan yang terpapar Covid-19. 

"Bagi warga binaan yang terpapar Covid-19 kami rawat secara intensif mulai dari pemberian vitamin C, cek suhu secara berkala, cek saturasi oksigen serta nutrisi tambahan,"ucap dia kepada wartawan, Jumat (20/11/2020) dalam keterangannya di Rutan Dumai.

Mereka juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Dumai dan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai terkait upaya percepatan penyembuhan warga binaan tersebut

"Untuk vitamin dan nutrisi kami cukup, karena kami kan mendapatkan bantuan dari Diskes dan Kantor Wilayah Kemenkumham Riau,"terangnya lagi.

Bahkan Tim Satgas-19 juga rutin datang ke Rutan untuk lakukan penyemprotan disinfektan serta berkomunikasi dengan tim medis Rutan 
 
Guna mempercepat penyembuhan dan meningkatkan imunitas, baik kepada warga binaan maupun petugas, setiap harinya  akan diberikan kegiatan senam dan berjemur,.

Dirinya menegaskan, bahwa ratusan warga binaan yang positif Covid-19 dikategorikan orang tanpa gejala (OTG) karena hanya bergejala seperti pilek dan batik saja.

Sebelum ini, di Rutan Kelas II B Dumai, juga pernah terpapar Covid-19, yang jumlahnya mencapai  34 orang. Dengan rincian warga binaan 32 orang dan dua petugas Rutan.

"Kami minta doanya agar seluruh warga binaan bisa sehat kembali,"tutupnya.

Diinformasikan sebelumnya, Rutan Kelas II B Dumai melakukan uji usap (swab test) kepada seluruh warga binaan dan para staf serta pegawainya.

Pelaksanaan dilakukan pada 9 November 2020 lalu dengan mendatangkan tim medis dari Rumah Sakit Awal Bros Kota Pekanbaru.

Akan tetapi kala itu Rutan Dumai belum melaporkan ke Tim Satgas-19 Kota Dumai.

Sebelumnya kepastian pasien positif ini diketahui dari salah satu keluarga warga binaan yang anaknya terpapar Covid-19 yang tak ingin identitasnya diketahui.

Ia berharap agar pihak Rutan lebih terbuka untuk mengakui jika warga binaan memang ada yang positif Covid-19.

"Dan kita juga menginginkan agar warga binaan yang positif Covid-19 bisa mendapatkan perawatan yang baik sama seperti orang lain yang juga positif Covid-19,"sebut dia sembari mengaku takut, karena sang anak ditempatkan di ruangan sel blok A. 

Sedangkan di lain kesempatan, berdasarkan penjelasan dari Humas Rutan Dumai, Agung Nugraha, hal ini lantaran pihaknya belum mengetahui berapa total jumlah dari warga binaan sampai petugas Rutan yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Nanti setelah dipastikan baru kita informasikan,"ungkap dia singkat pada Jumat, 13 November 2020 pekan lalu melalui obrolan singkat WhatsApp kepada wartawan.

Namun keesokan harinya, Sabtu, 14 November 2020 dia sempat menjelaskan  kepada wartawan, total akumulasi warga binaan yang terpapar Covid-19.

Di antaranya, untuk WBP sebanyak 200 orang dan keseluruhannya laki-laki. Dan 725 orang lagi negatif, sehingga ditotalkan 925 orang yang mengikuti uji usap.

Kemudian, petugas Rutan yang menjalani uji tes sebanyak 66 orang dengan rincian, seorang petugas perempuan dinyatakan positif namun ke 65 orang lagi negatif.

Agung juga menjelaskan langkah apa saja yang sudah dilakukan untuk pencegahan agar tidak terjadi gelombang kedua dari klaster Rutan, sepertu memisahkan WBP yang positif Covid-19 ke ruang isolasi.

Kemudian, memberikan vitamin, lalu melakukan penyemprotan ke seluruh wilayah Rutan, berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Kota Dumai, terakhir memberikan nutrisi tambahan seperti buah-buahan dan vitamin C.

"Dari hasil koordinasi itu dengan Satgas-19, kami juga dibantu oleh mereka (Satgas-19),"tutup dia.(kll)