Sosial

Bersama IKPMR Surakarta dan Malang, IPR-Yogyakarta Gelar Silaturahmi dan Diskusi Kedaerahan

YOGYAKARTA, RIAULINK.COM - Ikatan Pelajar Riau di Yogyakarta kembali menggelar diskusi kedaerahan dengan tema Menakar Pengelolaan Limbah Sawit di Provinsi Riau yang berlangsung pada Senin (19/10/2020) di Ling-Lung Kopi Yogyakarta.

Dalam sambutannya Ketua Ikatan Pelajar Riau di Yogyakarta mengatakan “Meskipun dalam kondisi pandemi, kita harus terus berinovasi dan berkreasi dan berdiskusi tentang daerah kita. Sebagai wilayah dengan perkebunan sawit terluas di Indonesia yakni 2,74 hektar di tahun 2018 tentu perusahaan tidak hanya memberikan dampak positif, akan tetapi banyak pula permasalahan yang ditimbulkan misalnya limbah. Itulah yang menjadi landasan kami mengangkat tema ini. Lebih lanjut Najib mengatakan bahwa kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi pelajar Riau di Pulau Jawa. Seyogyanya teman-teman dari Jakarta, Bandung, Bogor serta Semarang akan hadir namun karena beberapa hal yang tidak bisa ditinggalkan sehingga berhalangan hadir.

Sementara Dandy Juwagi selaku Ketua IKPM Riau di Surakarta dan M. Sholehudin Al Ayyubi selaku Ketua IKPM Riau di Malang mengucapkan terima kasih kepada IPR-Yogyakarta yang telah mengundang dalam kegiatan ini sehingga kita dapat bersilaturahmi dan saling berbagi informasi terkait kondisi mahasiswa Riau di Jogja, Surakarta dan juga Malang.

Kepala Badan Penghubung Riau yang diwakili Kasubbid Hubungan Antar Lembaga Ibu Decy, S.STP, M.Si. yang berkesempatan hadir mengatakan “Terima kasih kepada adik-adik IPR-Yogyakarta yang telah mengundang kami selaku Perwakilan Pemerintah Provinsi serta dapat juga bertemu dengan adik-adik Malang dan Surakarta, dalam diskusi ini tentunya kami berharap adanya solusi yang kongkrit sehingga dapat kami sampaikan kepada Gubernur dan OPD terkait karena bagaimanapun adik-adik mahasiswa di Pulau Jawa menjadi tanggungjawab kami di Badan Penghubung.

Diskusi ini berlangsung menarik dengan menghadirkan Yebi Yuriandala, ST, M.Eng sekalu Dosen Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia, sebagai pembuka Abang Yebi mengatakan banyak hal yang dimanfaatkan dari Sawit diantaranya  Cangkang dan POME (palm oil mill effluent). Namun, yang terjadi di Riau POME dibuang sehingga menjadi limbah, sedangkan cangkangnya di ekspor. Padahal, cangkang bisa dijadikan Briket dan Bahan Bakar.

Dosen asal Kuantang Singingi ini juga mengatakan seharusnya bahwa di Provinsi Riau dibuat peraturan, Limbah di Provinsi kita harus dikelola di Provinsi kita juga.

Ia juga menyayangkan dalam bahwa dalam Perda KLH hanya wajib mengelola limbah tetapi tidak sampai pada memanfaatkan. Oleh karena itu, ia berpesan belajarlah dari kota besar seperti Jogja yang punya prinsip hidup terjepit sehingga apapun bisa dijadikan untuk mencari nafkah.

Beberapa peserta juga memberikan masukan untuk Provinsi Riau dalam Diskusi ini seperti Indra Gunawan Mahasiswa Riau asal Kepulauan Meranti mengatakan : “Kita harus belajar jogja, banyak limbah yang dimanfaatkan seperti pernak pernik, Provinsi Riau juga punya potensi misalnya banyak hal bisa dikelola di Kepulauan Meranti. Akan tetapi saat ia menjabat sebagai Ketua IPR-Y Komisariat Meranti dan memperjuangkan hal tersebut sangat sedikit dukungan dari Pemerintah. Ia juga menyarankan agar Pemerintah Provinsi menyediakan pelatihan-pelatihan untuk membangun Sumber Daya Manusia. Sementara itu pendapat lain datang dari Haris Setiawan asal Indragiri Hilil ia mempertanyakan bagaimana tanggapan Pemprov terkait kasus PTPN V yaitu limbah di aliran sungai Kampar, padahal aliran sungai sebagai sumber kehidupan masyarakat.

Silaturahmi dan Diskusi ini dihadiri oleh perwakilan Kabupaten/Kota Riau di Jogja, Mahasiswa Riau asal Surakarta dan Malang serta Badan Penghubung Riau Jakarta.