Metropolis

Bupati Irwan Sampaikan Isu Strategi di Kepulauan Meranti

PEKANBARU, RIAULINK.COM - Saat menjadi narasumber dalam Rapat Koordinasi Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Kecamatan Perbatasan Negara Regional I Tahun 2020 yang diselenggarakan di Kota Batam, Bupati Kepulauan Meranti Irwan menyampaikan beberapa isu strategis yang ada di daerahnya.

Sebagai daerah di wilayah perbatasan negara, Irwan menyebutkan Meranti memiliki isu strategis yakni pertama, tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran. Ia menyampaikan bahwa mayoritas mata pencaharian di Kepulauan Meranti adalah perdagangan. Dimana, daerahnya melakukan aktivitas itu dengan negara tetangga yakni Malaysia dan Singapura.

Untuk itu, Irwan meminta kepada Pemerintah Pusat agar akses yang mendukung untuk aktivitas perdagangan disana dibuka lebar dan dipenuhi demi kehidupan dan ekonomi masyarakat Meranti.

"Jika perdagangan berjalan lancar ekonomi kami juga berjalan baik," ujarnya, Kamis (24/9/2020).

Kedua, masih sangat rendahnya kualitas infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih, listrik, pendidikan dan kesehatan. Ketiga, hal yang juga perlu diangkat adalah adanya perdagangan lintas batas yang belum optimal.

"Jadi aktivitas perdagangan di daerah perbatasan ini masih sangat terbatas disebabkan beberapa faktor salah satunya adalah jumlah batas barang yang boleh diperdagangkan dengan Malaysia maksimal 600 Ringgit Malaysia atau sekitar 2 juta rupiah saja," jelasnya.

Dengan begitu, Irwan meminta hal tersebut perlu dievaluasi atau diadakan pembicaraan lebih lanjut antara Indonesia dan Malaysia. Yang kemudian diharapkan bisa meningkatkan nilai perdagangan lintas batas. Masih kata Bupati Meranti, keempat yakni harga komoditi didaerah masih rendah. Kelima, maraknya peredaran narkoba dan ancaman abrasi.

Diinformasikan Irwan, saat ini Kepulauan Meranti menjadi salah satu pintu masuk penyeludupan narkoba. Melihat Meranti memiliki daerah pantai yang luas, sehingga berpeluang besar terjadinya penyeludupan narkoba dari negara tetangga Malaysia.

"Kalau ini tidak segera ditanggulangi kami sangat risau. Apalagi penyebaran sabu-sabu disana sudah sampai tahap mengkhawatir," tutup Irwan.