Sosial

PWI Meranti Ingatkan Netralitas Pers dan Antisipasi Hoaks

MERANTI, RIAULINK.COM - Peran wartawan sangat penting dalam hal pemberitaan. Untuk itu, menjelang Pilkada pada Tahun 2020, PWI Kepulauan Meranti ingatkan netralitas pers dan antisipasi penyebaran berita bohong (Hoaks).

Seorang wartawan harus mengedepankan netralitas dan independensi. Hal tersebut disampaikan oleh Penasehat PWI Kepulauan Meranti, Ahmad Yuliar saat menghadiri rapat koordinasi dan diskusi terkait penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi tahapan kampanye pada Pilkada yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Kegiatan tersebut berlangsung di Ballroom Grand Meranti Hotel, Kamis (3/9/2020).

"Jika seorang wartawan menjadi tim sukses salahsatu paslon, alangkah baiknya mengajukan surat cuti dari profesinya. Itu sesuai dengan etika jurnalistik. Independensi tetap dijaga," katanya.

Ia juga menjelaskan, selain sebagai media informasi dan kontrol sosial, wartawan juga berperan untuk mengedukasi masyarakat. Berita yang dihasilkan tetap harus mengacu pada Kode Etik Jurnalistik (KEJ) guna menghindari terjadinya penyebaran hoaks.

"Idealnya, wartawan sebagai penyaji berita dan masyarakat menjadi penikmat. Apalagi kita akan memasuki tahap Pilkada yang mana pemberitaan menjadi sajian khusus," ucap Ahmad.

Hoaks juga menjadi atensi karena sering terjadi jelang proses Pilkada. Mulai dari ujaran kebencian, hasutan hingga membawa kepada hal-hal negatif lainnya. Jadi, masyarakat harus tau kriteria berita bohong, cara menangkal dan tidak ikut menyebarkannya. 

Ia juga menambahkan, masyarakat juga harus cerdas dan bijaksana dalam memilah berita. Mulai dari judul hingga foto dalam pemberitaan yang dimuat oleh media.

"Termasuk juga referensi berita. Media yang layak itu sudah terverifikasi dan terdaftar oleh dewan pers. Publik harus tau mana media yang dikelola secara bertanggungjawab dan mana media yang dikelola tanpa melandaskan pada fungsi pers sebagaimana mestinya," jelas Ahmad.

Terkait Pilkada, wartawan juga harus mengedepankan kualitas tulisannya. Tidak hanya cerdas, pers juga dituntut untuk bijaksana dan berimbang dalam menyajikan berita. Tujuannya agar masyarakat tidak terprovokasi isu sehingga pagelaran pesta demokrasi berlangsung aman. (Rilis/Aldo).