Kesehatan

Cegah Stunting, Pemko Dumai Komit Tingkatkan Kualitas Hidup Manusia 

Wako Dumai Zul AS foto bersama Kepala DP2KB Kota Dumai Yusrizal usai membuka kegiatan pemantapan pemahaman kader terhdap pencegahan stunting.(dpnc)

DUMAI, RIAULINK.COM - Pemerintah Kota Dumai terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam upaya pencegahan stunting (gizi buruk).

Pasalnya Indonesia negara kelima di dunia akibat kurangnya asupan gizi sejak bayi dalam kandungan.

Hal ini dibuktikan Pemko Dumai dengan menggelar kegiatan pemantapan pemahaman kader terhadap pencegahan stunting pada kader bina keluarga balita (BKB) khususnya pada usia anak di bawah dua tahun dan bina keluarga remaja (BKR) untuk mempersiapkan remaja dalam perencanaan keluarga oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Dumai.

Disampaikan Wali Kota Dumai, Zulkifli Adnan Singkah jika pemerintah memastikan pemenuhan kebutuhan gizi ibu dan bayi selama kehamilan hingga anak menginjak usia dua tahun.

"Pasalnya jika tidak terpenuhi maka anak akan mengalami malnutrisi. Sebab segala sesuatu yang terjadi pada masa seribu hari pertama kelahiran (HPK) menjadi faktor penentu kualitas kehidupan anak kelak,"terang dia.

Dikatakan dia jika keluarga merupakan faktor penting dalam pendidikan seorang anak. 

Sementara pengasuhan orang tua dapat berupa memberikan informasi terkait seribu HPK. "Sehingga kita berharap generasi muda ke depan harus menjadi anak yang sehat, cerdas dan berakhlak mulia,"ungkap dia.

Senada disampaikan Kepala DP2KB Kota Dumai, Yusrizal menjelaskan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui program pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dengan cara peningkatan kualitas anak dengan memberikan akses informasi, pendidikan, penyuluhan dan pelayanan tentang perawatan, pengasuhan dan perkembangan anak.

Sebagaimana landasan hukum PP 87 tahun 2014 pasal 21 ayat 1 pembinaan keluarga dilaksanakan dalam rangka mendukung pengembangan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dan pelaksanaan fungsi keluarga. 

Dalam pencegahan stunting melalui program BKB dan BKR yang dikembangkan BKKBN bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengasuhan orangtua dan keluarga di bawah enam tahun.

Termasuk dalam kandungan dengan melihat tumbuh kembang dan meningkatkan pengetahuan remaja yang akan menjadi pasangan usia muda sehingga menciptakan anak yang sehat dan berkualitas.

”Tujuan kegiatan ini selain meningkatkan pemantapan dan pemahaman terhadap kader BKB, BKR dan tenaga penyuluh KB dalam pencegahan stunting, juga  meningkatkan ketrampilan kader dalam melakukan penyuluhan serta mengaktifkan dan membentuk kegiatan BKB dan BKR sebagai wadah mencegah stunting terutama di daerah rawan stunting,”tukasnya. (Kll)