Lingkungan

BKSDA Riau Lakukan Operasi Jerat

PEKANBARU, RIAULINK.COM - Operasi sisir jerat dilakukan oleh Balai Besar KSDA Riau bersama pemegang konsesi PT. Arara abadi, APP Sinar Mas Group, KPHP Tahura, unsur TNI/Polri, Forum Harimau Kita dan masyarakat. 

"Ini merupakan sebuah komitmen bersama dalam upaya pelestarian satwa liar karena jerat menjadi penyebab terbesar kematian satwa satwa liar yang dilindungi termasuk satwa liar kunci seperti Harimau dan Gajah, yang akhir akhir ini kerap terjadi di Provinsi Riau," kata Kepala BKSDA Riau, Suharyono, Jumat (24/7/2020).

Pelibatan secara kolaboratif harus dilakukan karena lebih 90 persen, pergerakan satwa liar dilindungi seperti Harimau dan Gajah berada di luar kawasan konservasi, seperti areal konsesi, perkebunan, pertambangan dan areal lainnya.

"Upaya pencegahan harus lebih diintensifkan melalui kegiatan penyisiran jerat, sosialisasi kepada masyarakat, pemasangan rambu rambu peringatan dan pengawasan terhadap akses rawan perburuan liar," jelasnya. 

Kegiatan sisir jerat yang dilakukan secara bersama ini adalah sebagai tindak lanjut perintah dari Dirjen KSDAE dan Kepala Balai Besar KSDA Riau kepada para pemegang hak di sekitar kawasan konservasi. 

"Sehingga PT Arara Abadi, APP Sinar Mas group secara kolaboratif melaksanakan kegiatan penyisiran jerat yang dimulai dari tanggal 20 sampai 25 Juli 2020  di areal konsesi PT Arara abadi yang meliputi 4 distrik, yaitu distrik Tapung, distrik Duri I Melibur, distrik Duri II sebanga dan distrik Minas," bebernya.

Sampai saat ini kegiatan masih berlangsung hingga hari ini, dan segera akan dilanjutkan dengan kegiatan yang sama di beberapa wilayah yang lain di Provinsi Riau. 

"Berdasarkan informasi dari lapangan, tim telah menemukan dan mengamankan sebanyak 45 jerat dan satu perangkap landak. Semoga kegiatan serupa tidak hanya dilakukan oleh beberapa pemegang konsesi saja, namun oleh seluruh pemangku kepentingan lain untuk ikut bertanggungjawab terhadap kelestarian satwa yang dilindungi," pungkasnya. (WAN)