Metropolis

Forum Kita Diskusi Komplikasi Persoalan PPDB di Dumai

Keterangan foto : tiga narasumber diskusi Forum Kita, dari kiri, Yon Rizal Soilihin, Erwin Sitompul (tengah), Fatahuddin (kanan)

DUMAI, RIAULINK.COM - Gabungan beberapa forum dan organisasi wartawan di Kota Dumai yang disebut Forum Kita menggelar diskusi sesi II bersama mahasiswa di kantor redaksi harian Pesisir Pos, Jumat, 10 Juli 2020 malam lalu.

Kegiatan diskusi yang tersebut mengusung tema 'komplikasi persoalan pada penerimaan peserta didik baru (PPDB)'.

Dimana para forum wartawan tersebut di antaranya Forum Pemred Pesisir, Forum Wartawan Gabungan (Forgan), Pekanbaru Jurnalistik Centre (PJC) Cabang Dumai, Justice Pers Club (JPC) dan Dumai Pers Club (DPC).

Kegiatan ini juga menghadirkan tiga narasumber di antaranya Erwin Sitompul selaku Ketua Guru Bantu se Provinsi Riau, kemudian Fatahuddin, aktivis dan pemerhati dunia pendidikan, terakhir Yon Rizal Solihin, wartawan senior yang juga petinggi harian Dumai Pos.

Menurut Ketua Forgan, Muhammad Ridwan Syafri mengatakan jika kegiatan ini bakal digelar setiap pekan tepatnya setiap Jumat malam.

Tujuannya untuk melakukan evaluasi terhadap isu yang berkembang dengan harapan dapat menghasilkan pemikiran dan tersampaikan ke pemerintah.

"Sehingga menjadi tolak ukur pemerintah yang kita informasikan melalui pemberitaan dan publikasi bersama teman-teman media lainnya,"ungkap pemilik media Surya24.com ini menjelaskan usai kegiatan.

Hal senada juga disampaikan Ferry Wendria selaku Ketua PWRI Kota Dumai. Dengan hasil diskusi ini bisa dijadikan pemikiran dan rujukan kepada pihak terkait.

Sebab kemungkinan permasalahan muncul dikarenakan kurangnya sosialisasi dari pemerintah melalui dinas terkait sebagai salah satu contoh PPDB saat ini.

Menurut dia banyak orang tua yang kelabakan dalam mengukuti prosedur PPDB online mulai dari surat domisili tidak sesuai dengan kartu keluarga (KK).

"Hingga kurangnya sarana infrastruktur dunia pendidikan di setiap kecamatan, mengakibatkan tidak semua anak bisa mendapatkan sekolah favorit sesuai hasil nilai yang mereka miliki, padahal banyak dari mereka yang pantas karena memang anaknya pintar,"ungkap Ferry.

Disampaikannya, akibat kebijakan pemerintah dalam melakukan pemerataan pendidikan di setiap kecamatan dengan menggunakan jalur zonasi, menghambat siswa mendapatkan fasilitas pendidikan yang mumpuni.

"Suara-suara inilah nantinya akan kita sampaikan, karena tugas jurnalis sebagai corong komunikasi atau penyambung lidah masyarakat untuk menyampaikan keluhan kepada pemerintah,"terangnya.

Di kesempatan lainnya, Ricky Syahputra, Wakil Direktur PJC Cabang Dumai menambahkan, kegiatan ini selain berdiskusi juga merupakan ajang silaturahmi yang terus dijaga.

Demi membangkitkan semangat kritis dan fungsi kontrol sosial terhadap persoalan di Dumai.

"Saya berharap budaya ini harus terus dirawat dengan baik, apalagi untuk kita jurnalistik. Eksistensi ini bentuk dari bagian dari fungsi kontrol kita,"tandasnya.(Kll/rls)