Ini Salah Satu Penyebab Penyaluran BLT Dana Desa Terhambat
PEKANBARU, RIAULINK.COM - Adanya perubahan pola transfer Dana Desa, turut mempengaruhi progres realisasi penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) di Provinsi Riau.
"Berkaitan dengan penyaluran dan pola transfer Dana Desa dari pemerintah pusat ke Rekening Kas Desa (RKD), memang dengan keadaan musibah saat ini ada perubahan," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Riau Yurnalis.
Lebih lanjut Yurnalis mengatakan, awalnya penyaluran Dana Desa dari pusat dilakukan dengan tiga tahap. Namun, sering dengan pandemi covid-19 saat ini, pola transfer tersebut mengalami perubahan.
"Awalnya penyaluran Dana Desa dibagi tiga tahap, tahap pertama disalurkan sebesar 40 persen, tahap kedua 40 persen,dan tahap ketiga 20 persen," ujarnya.
Namun, kata dia, sejak pandemi covid-19, pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan untuk kemudian membagi penyaluran tahap pertama menjadi tiga gelombang.
- Sejumlah Pedagang di Inhil Teriak, Harga Kelapa Tak Kunjung Stabil, Rp 600 per kg di Petani
- Harga TBS Sawit Kian 'Mencekik', Warga Siak Menjerit
- Tuntaskan Masalah Perkelapaan di Inhil, H. Dani : Sudah Dianggarkan Rp32,7 Miliar
- Dolar AS Menguat di Tengah Kekhawatiran Pelambatan Ekonomi Zona Euro
- Pengusaha Muda Berbagi Kisah Lewat 'Saudagar Talks'
"Jadi tahap pertama yang 40 persen itu penyalurannya dibagi pada tiga gelombang. Gelombang pertama 15 persen, gelombang kedua 15 persen, dan gelombang ketiga 10 persen," ungkap Yurnalis.
"Jadi kami yakin dan percaya, terkait dengan pola seperti itu, artinya dana yang ditransfer dari pusat ke RKD itu belum semuanya bisa diterima oleh desa. Sehingga ini menjadi kendala untuk meningkatkan progres penyaluran BLT DD," demikian Yurnalis.(mc)
Tulis Komentar