Nasional

Pesawat BJ Habibie Dicoret dari Daftar Proyek Strategis Nasional, Ini Kata RAI

Foto cnn indonesia

INHIL, RIAULINK.COM - Pemerintah merombak daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Dalam perombakan itu, pemerintah memasukkan 3 proyek pengembangan drone yang menggeser pengembangan pesawat R80 dan N245.

Seperti diketahui, R80 merupakan pesawat besutan almarhum BJ Habibie. Habibie yang meninggal dalam usia 83 tahun mewariskan rancangan pesawat jenis turbo prop R80 yang kini dikembangkan oleh PT Regio Aviasi Industri (RAI) bersama PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Persiapan pembuatan pesawat ini mulai sejak 2013. Pada 2017, R80 akhirnya masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

Menurut RAI, pemerintah perlu mempertahankan dukungannya terhadap pengembangan R80. Apalagi, kini RAI merupakan proyek yang masuk dalam Roadmap Industri Penerbangan Nasional, yang awalnya dikoordinasikan oleh Kemenko Maritim RI dan saat ini dilanjutkan oleh Kemenristek BRIN.

"Proyek R80 tetap menjadi salah satu penggerak utama roadmap ini," tulis keterangan resmi RAI yang dikutip detik.com, Sabtu (6/6/2020).

RAI menilai, pesawat terbang angkut/ (large transport airplane) masih menjadi penggerak utama industri. Sementara, pengembangan drone yang mencoret R80 dari PSN berperan sebagai pelengkap.

"Pengembangan wahana baru/ drone, merupakan pelengkap dan arah pengembangan teknologi masa depan menggunakan prinsip otomasi dan sistem propulsi listrik," bunyi keterangan resmi RAI.

Menurut perusahaan tersebut, dengan visi Indonesia di tahun 2045 menjadi 5 pelaku ekonomi terbesar di dunia, hal ini mensyaratkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7% per tahun.

"Dan ini hanya bisa, jika Indonesia membangun industri berbasis teknologi dan inovasi, tidak hanya mengandalkan komoditas sumber daya alam. Ini yang menjadi pesan utama kehadiran program pengembangan pesawat R80 di Indonesia tercinta ini," tegas RAI dalam keterangan resminya.

Dengan pertimbangan tersebut, RAI menegaskan, Industri Penerbangan/ Dirgantara mempunyai nilai strategis yang amat besar dan merupakan pekerjaan rumah/ tantangan Pemerintah dan bangsa.

"Pemerintah perlu mendayagunakan potensi yang ada, untuk meningkatkan perekonomian dan daya saing bangsa, mengejar ketinggalan. Industri Penerbangan harus menjadi salah satu Industri Prioritas di masa datang," tutup RAI.