Hukrim

Kehabisan Uang, 23 TKI Ilegal Asal Aceh Nekat Pulang Melalui Perbatasan Dumai-Bengkalis

Keterangan foto : salah seorang PMI menjalani rapid test.(dpnc)

DUMAI, RIAULINK.COM - Sebanyak 23 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) non prosedural diamankan petugas TNI AL Dumai di perbatasan Dumai-Bengkalis, Selasa (2/6/2020) dini hari sekira pukul 04.00 WIB.

Diketahui ke 23 TKI ini merupakan warga Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) ini diduga masuk melalui pelabuhan rakyat Sepahat, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis.

Mengingat kondisi saat ini tengah mewabah Virus Corona, ke 23 TKI pun diserahkan ke pihak Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai untuk dilakukan pemeriksaan dan penanganan mereka.

Hal ini dibenarkan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Dumai, dr Syaiful kepada wartawan. Saat ini mereka sudah ditempatkan di Wisma Mayang Suri, Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Buluh Kasap, Kecamatan Dumai Timur.

"Ke 23 PMI (Pekerja Migran Indonesia) ilegal (non prosedural) tersebut sudah diserahk ke kita untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan mereka sebelum kita pulangkan ke kampung asal mereka,"terang dia memaparkan.

Mereka kan juga Warga Negara Indonesia (WNI), sudah pasti mereka kan dikelola dengan baik dalam melakukan pemeriksaan kesehatan hingga pemulangan mereka.

"Mereka juga akan menjalani rapid test, jika hasilnya reaktif Corona maka akan kita lanjutkan swab test (PCR) dan dilakukan perawatan,"ujar dia menerangkan.

Di kesempatan yang berbeda, Lukman salah seorang PMI tersebut mengaku terpaksa pulang dengan melakukan jalur seperti ini. 

Sebab mereka sudah tidak memiliki uang untuk pulang, apalagi dengan kondisi pandemi Covid-19 ini, tak ada satupun aktivitas transportasi resmi dari Malaysia menuju Indonesia

"Makanya kami nekat pulang melalui agen secara ilegal, dan untuk pulang saja kami harus mengeluarkan biaya Rp5 juta sampai Rp7 juta. Itupun minta dikirimkan oleh keluarga di kampung,"ungkapnya panjang lebar.

Sementara mereka berangkat dari Malaysia sejak Senin, 1 Juni 2020 malam lalu sekiranya pukul 22.00 waktu setempat atau 21.00 WIB dan memasuki wilayah Dumai sekitar pukul 04.00 WIB.

"Kami pun pulang karena di Malaysia sudah melakukan karantina wilayah sehingga tempat kami bekerja pun ditutup. Sehingga kami kehabisan uang,"pungkasnya.(Kll)