Metropolis

Lebaran #dirumahaja, Alfedri Menangis Dengar Kumandang Takbir

SIAK, RIAULINK.COM - Lebaran Idul Fitri 1441 H tahun ini memang menjadi pengalaman unik bagi Bupati Siak, H Alfedri. Di tengah wabah Covid-19 ia terpaksa melaksanakan salat Ied hanya di dalam rumah dinasnya bersama keluarga. Dan tentunya tak luput dari protokol kesehatan. 

Di rumah dinasnya, wajib tersedia alat pemeriksa suhu tubuh, hand sanitizer dan masker. Bahkan, semua anggota keluarga dan ajudan diwajibkan memakai masker setiap hari. Wartawan yang hendak meliput juga harus mengukuti prosedur yang ditetapkan.

"Lebaran tahun ini memang memberikan pengalaman unik bagi kita semua, saya dan keluarga melaksanakan salat ied di rumah saja. Sejak malam takbiran saya mendengar kumandang takbir membuat batin saya menangis," Kata Alfedri, Senin (25/5/2020).

Biasanya, Alfedri sangat sibuk sejak bulan puasa sampai lebaran kedua. Pada 10 hari terakhir puasa, dia selalu berada di dalam mesjid untuk itikaf. Bahkan makan sahur juga di dalam mesjid. 

"Pada malam takbiran biasanya kita pawai takbiran keliling Siak, sangat meriah. Tahun ini kita mesti di rumah saja, ini semua tidak mungkin saya lakukan demi menghindari penyebaran wabah Covid-19," Kata dia.

Saat lebaran tiba, ia biasanya menggelar open house, mengundang masyarakat Siak untuk datang berlebaran ke rumahnya. Tahun ini, silaturrahmi dilaksanakan secara virtual.

"Usai kami salat Ied di rumah, sekitar pukul 09.00 WIB, kami video conference bersama Gubernur, Forkopimda provinsi dan kepala-kepala daerah," Kata dia.

Silaturrahmi dengan pihak keluarga yang jauh, dan kerabatnya juga dengan memanfaatkan video call. Kegiatan virtual itu merupakan bentuk alternatif silaturrahmi demi menjalani protokol kesehatan untuk melawan Covid-19.

"Kita harus sabar, jadikan ini pengalaman yang paling unik agar lebaran Idul Fitri 1442 H /2022 mendatang kita sudah bisa kembali normal," Kata dia.

Sebelum memasuki hari lebaran Idul Fitri 1441 H, Alfedri juga sudah memesankan kepada masyarakat Kabupaten Siak agar bersabar. Sebab, pemberlakuan Pembatasan Sosial Bersala Besar (PSBB) di Siak tidak bisa dilonggarkan sampai pada 28 Mei 2020.

"Kita harus bersama-sama menyadari betapa pentingnya menjaga jarak meski pada suasana lebaran kali ini," Kata dia.

Alfedri juga menghimbau kepada seluruh komponen masyarakat, agar mematuhi himbauan dan larangan pemerintah terkait penanganan Covid 19 di kabupaten Siak. 

"ini tidak hanya tangungjawab pemerintah, medis, Polisi dan TNI tetapi penanganan wabah ini, juga tangungjawab kita bersama. Dibutuhkan dukungan semua komponen termasuk masyarakat," Katanya.

Menurut dia, data posotif pandemi Covid 19 di kabupaten Siak lebih sedikit bila dibandingkan daerah lain. Namun demikian, kabupaten Siak berada di tengah-tengah kabupaten/kota zona merah yaitu Kampar, Pekanbaru, Pelalawan, Bengkalis dan Dumai. Kondisi inilah yang mengharuskan Kabupaten Siak ikut PSBB.

"Siak di tengah-tengah, berada di lintasan maka siapapun yang ingin datang dan pergi dari daerah sekeliling Kabupaten Siak ini mereka pasti melalui wilayah Kabupaten Siak, inilah kenapa Siak juga di PSBB, kita tidak mau dilakukan PSBB korban malah bertambah," Tutupnya. (Wahyu/***)