Lifestyle

Wanita Cantik ini Rela Berbagi Suami dengan Tiga Wanita Lainya, Kamu Rela ?

RIAULINK.com - Sebagian besar istri sangat tidak rela jika harus dimadu oleh suaminya. Baginya, suaminya hanyalah miliknya. Tidak boleh seorang pun yang berhak memilikinya kecuali dia. Oleh sebab itu, akan sangat berat memberikan izin suaminya untuk berpoligami.Namun, berbeda dengan wanita di Thailand yang satu ini. Wanita cantik bernama Waraphon Pruksawan asal Thailand ini menjadi viral, lantaran ikhlas untuk berbagi suami dengan tiga istri lainnya sekaligus.

Melansir WorldofBuzz, kisah keluarga tersebut ternyata sudah viral awal tahun 2018. Diketahui Waraphon Pruksawan adalah istri pertama dari suaminya. Ia pun tak merasa terganggu jika suaminya memiliki istri lebih dari satu. Justru dirinya sangat bangga, karena sang suami bisa membuat keempat istrinya akur.Waraphon Pruksawan pun mengunggah kisah bahagia keluarga mereka. Foto-fotonya tak lain adalah foto dirinya bersama suami dan tiga orang istri lainnya.

Bahkan Waraphon Pruksawan juga turut menyeleksi calon istri yang akan dinikahi oleh suaminya itu. Waraphon Pruksawan mengatakan bahwa dirinya lebih menyukai kejujuran sang suami. Itu dirasa lebih baik daripada suaminya 'bermain belakang'. Maka dari itu dirinya mengizinkan suaminya untuk menikah lagi.

Kebersamaan keluarga ini pun lantas mengundang tanya warganet. Namun, Waraphon Pruksawan meminta warganet untuk tidak mengkhawatirkannya. Bahkan, dirinya dan istri suaminya yang lain jarang terlihat bertengkar. Mereka sering terlihat ke kuil bersama untuk berdoa.

Melansir Mothership.sg, di Thailand sebenarnya telah melarang poligami sejak tahun 1935. Namun, Waraphon Pruksawan tak mementingkan hal itu. Menurutnya, jika dilihat secara hukum, seorang suami hanya boleh memiliki satu istri. Dia juga menambahkan bahwa secara hukum dirinya adalah satu-satunya istri yang sah bagi suaminya. Oleh karena itu, semua anak yang dilahirkan dari keluarga tersebut nantinya akan diberi nama belakang yang sama. Poligami sebenarnya sah-sah saja dilakukan asalkan tidak melanggar aturan yang berlaku. Terlebih lagi adalah adanya komunikasi dan kesepakatan. Jangan sampai justru merusak rumah tangga yang telah dibangun bersama.