Negara Lain Sudah ke Industri 5.0, RI Masih Sibuk Memulai Revolusi 4.0
RIAULINK.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan, dari sekian banyak negara yang ada, hanya Indonesia dan Filipina yang masih saja terus-menerus berdebat soal kekurangan pangan seperti jagung dan beras. Selain itu, bagi JK, Indonesia juga masih belum banyak berbicara tentang revolusi Industri 4.0. Sementara, Jepang sudah mulai membahas untuk memulai Industri 5.0.
"Indonesia masih saja berdebat terus mengenai komoditas pangan seperti jagung dan beras,"kata JK saat membuka Kongres Persatuan Insinyur Indonesia, di Kota Padang, Sumbar, Kamis 6 Desember 2018.
Untuk itu, JK berharap, melalui para insinyur akan dapat meningkatkan kreativitas, produktivitas serta nilai tambah. Selain itu, JK juga mengharapkan seluruh insinyur yang ada dapat terus berinovasi demi menyokong kemajuan Indonesia. Agar waktu ke depan tidak lagi melulu berbicara soal defisit surplus beras melainkan mampu meningkatkan produktivitas.
"Kunci dari pertanian itu bibit, pupuk, teknologi, dan peralatan serta iklim," ujar JK.
Selain itu, menurut JK, Indonesia saat ini, masih berkutat dengan Industri 1.0 seperti mekanisasi pertanian, industri 2.0 penggunaan ban berjalan dan industri 3.0 yang mulai mengandalkan komputer. Sementara revolusi industri 4.0 yang mengutamakan sistem kerja robotik danInternet of Things (IoT) masih belum banyak dibahas dan diaplikasikan.
- Fadli Zon soal Grasi Jokowi bagi Nuril: Memalukan Bangsa
- Masa Orde Baru Pulihkan Ekonomi Pakai Utang dari Negara Blok Barat
- Pemerintah Tak Akan Turunkan 'Passing Grade' Tes CPNS
- BIN Sebut Ada 50 Penceramah Berpaham Radikal, Wiranto: Awasi, Bersihkan
- Gara-gara Kibarkan Bendera HTI, Pria Ini Diperiksa Polisi
Jika kondisi ini terus berlangsung, maka JK memastikan jika Indonesia dapat tertinggal satu generasi dari negara Jepang karena Jepang sudah bicara bagaimana cara memulai industri 5.0.
Tulis Komentar