Internasional

Dianggap Sudah Maju, Indonesia Dikeluarkan dari Daftar Negara Berkembang

RIAULINK.COM - Kantor perwakilan Dagang Amerika Serikat (United States Trade Representative) mengeluarkan Indonesia dari daftar negara berkembang. Selanjutnya Indonesia dimasukkan ke dalam daftar negara maju. Selain Indonesia, ada Brasil, India, China, Korea Selatan, Malaysia, Thailand hingga Vietnam yang dimasukkan ke dalam daftar negara maju.

Mengutip South China Morning Post (SCMP), Minggu (23/2), keputusan tersebut bertujuan agar negara-negara tersebut tidak memperoleh perlakuan khusus dalam perdagangan internasional. Presiden AS  Donald Trump dinilai frustrasi karena World Trade Organization (WTO) memberikan perlakukan khusus terhadap negara-negara berkembang dalam perdagangan internasional. Bila ada dugaan praktik subsidi negara dalam aktivitas ekspor, standar subsidi negara berkembang yang diperkenankan bisa lebih tinggi dari negara maju. Selain itu, proses investigasi terhadap dugaan subsidi terhadap negara berkembang lebih longgar. Ujung-ujungnya, produk negara berkembang bisa dijual lebih murah dan dapat menggilas produk sejenis di negara maju.

"China dinilai sebagai negara berkembang. India sebagai negara berkembang. AS sendiri disebut negara maju. Menurut saya, AS juga bagian dari negara berkembang," kata Trump pada bulan lalu saat kunjungan ke Davos, Swiss.

Menurut The Star, AS akan semakin mudah melakukan investigasi dan mengenakan tarif tambahan terhadap negara-negara maju baru seperti Indonesia, India, China, hingga Brasil bila hasil penyelidikan ditemukan adanya subsidi negara dalam aktivitas perdagangan. Keputusan subsidi ini pula yang menjadi perhatian Trump dalam perang dagang AS-China, di mana Trump menuding Pemerintah Xi Jinping memberikan subsidi terhadap produk ekspor Negeri Tirai Bambu sehingga memperlebar defisit perdagangan dengan AS.

Direktur Studi WTO di Beijing, Xue Rongjie menilai keputusan terbaru tersebut dapat mengganggu sistem perjanjian dagang antarnegara yang telah berlaku saat ini.

"Sikap tersebut akan mengganggu kepentingan China dan negara anggota WTO," ungkap Xue.

Dasar pertimbangan AS lainnya untuk memasukkan Indonesia hingga China ke dalam daftar negara maju ialah kontribusi negara-negara tersebut terhadap perdagangan dunia telah tembus di atas 0,5 persen.

"Dasar lainnya seperti tingkat kematian usia bayi, tingkat literasi, dan harapan hidup pasca-melahirkan juga sebagai dasar menaikkan level ke negara maju," ungkap Xue.