Ekonomi

Pelatihan di Hotel yang Ditaja Disparpora Meranti Jadi Sorotan

MERANTI, RIAULINK.COM - Pelatihan Pembuatan Souvernir se-Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2019 Selatpanjang selama tiga hari, 5-7 Agustus 2019, di salah satu hotel.

Acara kegiatan pembinaan dan pelatihan usaha E-Kraf berbasis media, desain dan Iptek pada sub sektor desain fashion dan ekonomi kreatif.

Sebanyak 30 peserta dari sembilan kecamatan mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan souvernir ini dilakukan selama tiga hari berturut-turut, di bidang ekonomi kreatif (E-Kraf).

Kadisparpora Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepulauan Meranti, Rizki Hidayat SStp MSi, menyampaikan kegiatan pembinaan yang digelar oleh melalui Disparpora Meranti sangat positif bagi para pelaku ekonomi kreatif khususnya pada sub sektor fashion dan ekonomi kreatif.

"Karena, para pelaku usaha ini banyak ditemukan khususnya di Kabupaten Meranti, Peluang usaha dalam ekonomi ini sangat besar, intinya kegiatan ini diadakan agar para pengusaha di Meranti bisa berkembang setaraf internasional dan bisa mengembangkan hasil kerajinan tangan lainnya, inilah harapan saya agar bisa maju dalam usaha di bidang ekonomi kreatif," harap Rizki Hidayat. 

Adapun materi yang disampaikan diantaranya tentang wirausaha, motivasi, permodalan, pemasaran, praktik menggambar, mengukur, membuat pola hingga pembuatan souvernir kerajinan tangan.

Disamping itu, Aziz selaku Kabid E-Kraf mengatakan kegiatan rutin ini dilakukan untuk mengambil kesempatan untuk para pengusaha yang ada di Meranti untuk maju dalam usaha kreatif ke depan nantinya. 

Kegiatan pembinaan ini dilakukan untuk menambah ilmu dan pengalaman bagi para desainer dan kreatif yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. 

"Harapan saya kegiatan ini Insyallah bisa rutin dilaksanakan setiap tahun dengan tema dan nara sumber yang berbeda,” ujarnya 

Tambahnya lagi, setelah pelatihan ini diadakan kami berharap peserta yang mengikuti pelatihan ini dapat membuka hasil usaha sendiri dengan adanya pelatihan ini di bidang masing-masing dalam usaha untuk membangkitkan lagi nilai seni kerajinan tangan bagi para pengusaha di bidang E-Kraf," tutupnya. 

Di tempat terpisah, salah seorang warga bernama Ijul menyayangkan kegiatan yang ditaja oleh Disparpora Meranti. Pasalnya, kegiatan yang bersifat untuk kreatif ini seharusnya ditempat terbuka dan bukan di hotel (tempat tertutup).

"Saharusnya di tempat terbuka seperti di lokasi desa yang bahan bakunya ada. Selain itu, tentunya kegiatan ini bermanfaat untuk warga yang melihat walau pun bukan peserta, setidaknya dinas perlu membuat kegiatan dilihat untuk orang ramai sehingga ilmu yang diberikan bisa 'menular' kepada yang bukan peserta," ungkap Ijul.