Lingkungan

Kepala BRG RI Antisipasi Karhutla Terjadi di Riau

SIAK, RIAULINK.COM - Kesiapsiagaan perlu ditingkatkan guna menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan gambut di Provinsi Riau. BMKG memprediksi musim kemarau tahun ini akan lebih kering. BPBD Riau melaporkan sampai pertengahan tahun ini, lebih dari 3000 hektar lahan di Provinsi Riau terbakar. Dalam rangkaian Kunjungan Kerja ke Provinsi Riau awal Juli ini, Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Republik Indonesia, Nazir Foead, kembali menekankan pentingnya melakukan pencegahan dan pemantauan ekosistem gambut untuk meminimalisasi terjadinya kebakaran. Kepala BRG juga mengharapkan sinergitas para pihak semakin kuat. Saat memberi sambutan Penyiapan Pilot Uji Coba Penanaman Komoditi Ramah Gambut Program TORA (Tanah Objek Reforma Agraria) di Kabupaten Siak Bapak Nazir Foead yang didampingi Wagub Provinsi Riau menyampaikan, "Kerja berat merestorasi gambut yang rusak akibat pengeringan dan kebakaran tidak hanya sekadar membangun sekat kanal untuk pembasahan, namun juga memfasilitasi petani dan para pihak melakukan budidaya pertanian ramah gambut. Kerusakan yang terjadi dalam periode lama, memerlukan proses pemulihan yang panjang," ujarnya. Dalam program TORA di Kabupaten Siak ini, BRG bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten Siak, akademisi, lembaga penelitian pertanian dan kehutanan, konsorsium LSM serta BNPB mencoba merealisasikan rekomendasi budidaya ramah gambut dengan empat komoditi: kopi liberika, ubi kayu, nanas, jagung dan meranti belangiran. (Wan)