Riau

Harga Terlalu Tinggi, Penggeseran Jalan Lintas Rengat- Tembilahan Terhambat

PEKANBARU, RIAULINK.COM - Penggeseran jalan lintas Rengat - Tembilahan di Sungai Raya Kecamatan Rengat Indragiri Hulu tak kunjung direalisasikan. Penyebabnya, masyarakat mematok harga terlalu tinggi, meski ada rencana ganti rugi yang sedianya dilakukan untuk mendukung perbaikan jalan tersebut. Akibatnya, penggeseran jalan yang awalnya menjadi solusi akibat abrasi sampai sekarang masih terkendala. Sementara pergeseran badan jalan dari bibir sungai sangat diperlukan untuk mengantisipasi abrasi lanjutan.

"Untuk di Sungai Raya, masyarakat belum berkenan melepas lahan untuk menggeser lahan. Ini menjadi salah satu kendala kita bekerja. Karena itu, kita berharap agar ada solusi," kata Kabid Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau, Yunannaris, Senin (14/10/19). 

Yunnanaris berharap peran Pemkab Inhu sangat diharapkan agar proses pembebasan lahan sepanjang tiga sampai empat meter bisa diwujudkan. Apalagi ketika menyangkut masyarakat tempatan. Meski begitu, untuk pekerjaan perbaikan jalan termasuk penguatan turap untuk menyelamatkan badan jalan dari longsor yang menjadi tanggung Pemerintah Provinsi Riau tetap dilakukan. Berbeda dengan jalan longsor di lintas Rengat-Tembilahan di Pulau Gelang, Kecamatan Kuala Cenaku Inhu, sudah dilakukan pergeseran jalan ke arah sisi darat. Begitu juga dengan penguatan turap yang juga berfungsi untuk menyelamatkan badan jalan lintas tersebut. 

"Untuk di Sungai Raya sama dengan Pulau Gelang, sudah kita lakukan penguatan turap. Jalannya juga sudah kita perbaiki. Bedanya itu aja, kalau di Sungai Raya kita belum melakukan penggeseran badan jalan, karena masyarakat belum mau melepas," ungkap Yunnan.

Lebih lanjut, Yunnan mengatakan penguatan turap di kedua titik bekas longsor yang masuk wilayah Inhu tersebut, tidak bersifat sementara. Karena menurut Yunnan, hal itu menjadi tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai Riau - Sumbar. Anggaran perbaikan jalan dan turap sementara dikedua titik bekas longsor tersebut senilai Rp 5 Miliar.

"Untuk progres secara keseluruhan sudah 35 persen, seperti pemancangan, penyediaan ada penggeseran tiga sampai empat meter badan jalan. Total anggaran Rp 5 Miliar," jelas Yunnan.