Sosial

Bela Firdaus, Ratusan Anggota Ormas Pemuda Pancasila Seruduk Balai Adat Pekanbaru

Tampak massa MPC Pemuda Pancasila berkumpul di teras Balai Adat Melayu Kota Pekanbaru, Sabtu (5/10/2019)

PEKANBARU - Tak ingin gelar adat Datuk Bandar Setia Amanah sampai dicabut, ratusan anggota dari MPC Pemuda Pancasila Pekanbaru datangi Balai Adat Melayu Kota Pekanbaru, Sabtu (5/10/2019). Tak main-main kedatangan mereka justru persis disaat LAM Pekanbaru tengah berdiskusi bersama para tokoh terkait masalah itu.

Sekjen MPC PP Kota Pekanbaru, Mustakim, membenarkan kedatangan PP Pekanbaru ke Balai Adat Melayu Pekanbaru pagi menjelang siang tadi untuk meminta LAM Pekanbaru agar jangan sampai mencabut gelar adat tersebut. PP Kota Pekanbaru, jelas Mustakim, merasa berkewajiban untuk mempertahankan gelar tersebut karena Walikota Firdaus juga merupakan penasehat dan dewan pakar di MPC PP Kota Pekanbaru.

"Pak Firdaus itu kan penasehat atau dewan pakar di MPC PP Kota Pekanbaru. Jadi kami memohon supaya gelar itu tetap disandang sampai akhir masa jabatannya," kata Mustakim saat dikonfirmasi melalui telpon selulernya, Sabtu sore (5/10/2019).

Selain itu, Mustakim beralasan bahwa MPC PP Pekanbaru patut mempertahankan gelar tersebut disebabkan itu adalah marwah Firdaus bukan saja sebagai penasehat dan dewan pakar di MPC PP Kota Pekanbaru, tetapi juga sebagai Walikota Pekanbaru.

"Alasannya ini kan marwah beliau. Selain penasehat kami, beliau kan walikota. Jadi tentulah kita harus menjaga marwah walikota kita," tegas Mustakim pula.

Terkait rencana LAM Pekanbaru akan membentuk tim untuk membahas hal terkait, Mustakim sendiri tak mau berkomentar. "Terkait itu saya tidak komentar. Karena itu memang sudah merupakan ranah mereka (LAM Pekanbaru, red)," elak Mustakim.

Menyikapi hal ini, Ketua MKA LAM Pekanbaru Datuk Said Usman Abdullah menegaskan bahwa LAM Pekanbaru tetap akan pembentukan tim sesuai dengan hasil rekomendasi pertemuan bersama tokoh.

"Kita tetap akan membentuk tim tersebut sesuai dengan hasil pertemuan. Mengenai ada yang menolak, tentu aspirasinya akan tetap kita tampung. Melalui tim nanti, seluruh fakta, data, dan aspirasi akan direkap dan dibahas. Setelah semua terkumpul baru kita verifikasi dalam rembuk bersama pula, langkah apa yang akan dilakukan LAM selanjutnya," tegas Datuk Said Usman.

Dipaparkan pula oleh Said Usman, LAM Pekanbaru bahkan sudah mengundang pula pihak Walikota Pekanbaru, Firdaus, untuk dapat duduk bersama di Balai Adat Melayu Pekanbaru.

"Kita sudah kirimkan surat ke beliau. Menurut rencananya sesuai dengan undangan yang kita sampaikan, kita berharap Senin ini pertemuan itu bisa dilakukan," terang Datuk Said Usman Abdullah.

Dengan pembentukan tim, jelas Datuk Said Usman pula, LAM Pekanbaru juga memberi tunjuk ajar terhadap persoalan yang terjadi ini. Sebagai suatu lembaga adat tertinggi di Pekanbaru, tegasnya, LAM Pekanbaru tidak bisa diintervensi pihak manapun.

"Seperti contoh beberapa bulan yang lalu LAM Riau pernah juga di desak untuk mencabut gelar adat presiden Jokowi. Nah apalagi ini walikota. Untuk itulah kita bentuk tim dan kita akan undang jemputan pula walikota serta Ketua DPRD Pekanbaru dalam menyikapi ini. Semoga masyarakat Riau bisa menilai terhadap persoalan ini. Jadi LAM ini menjadi sarana juga tempat keluh kesah masyarakat Pekanbaru," tutup Datuk Said Usman Abdullah.(***)