Politik

TGB Ingatkan Jasa Palestina untuk RI

Tuan Guru Bajang (TGB)

RIAULINK.com - Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi berpandangan isu soal penjajahan Israel terhadap Palestina bukan sembarang isu. Penjajahan terhadap Palestina menurut dia adalah wajah buruk kolonialisme yang masih tersisa. 

"Penjajahan Israel terhadap Palestina bertentangan dengan nalar kemanusiaan, kebangsaan, dan keagamaan kita," kata dia, dalam keterangan tertulis, Jumat (23/11). 

Ia mengatakan, secara kemanusiaan, tidak ada seorangpun yang masih memiliki nurani tidak terusik terhadap apa yang puluhan tahun diderita warga Palestina. Tanah warga Palestina dirampas, sumber kehidupan mereka dipotong bahkan nyawa mereka hilang.

"Hak menentukan hidup bebas tidak mereka miliki. Nurani kemanusiaan ini juga tergambar dalam beragam Resolusi PBB terkait Palestina," katanya melanjutkan. 

Secara kebangsaan, posisi Indonesia jelas sebagaimana yang termaktub dalam alinea pertama pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, 'maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan'. Setiap pemerintahan Indonesia tanpa kecuali menganggap penajajahan adalah garis merah yang tidak boleh dilampaui. 

Secara keagamaan, lanjut dia, tidak ada agama yang membolehkan penganiayaan kolektif berkelanjutan yang sistemik sebagaimana yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. 

"Khusus bagi kita bangsa Indonesia, kita tidak boleh melupakan bahwa Palestina melalui Mufti Besar Syekh Muhammad Amin Husaini adalah salah satu bangsa yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia," ujar dia. 

Ia pun sangat menyayangkan pernyataan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menganggap rencana Australia untuk memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem sebagai hak dan kedaulatan negara tersebut. Pernyataan itu, dirasa TGB menafikan jalinan sejarah perjuangan Palestina yang berkelindan dengan perjuangan bangsa kita. 

Menurut TGB, masalah ini bukan sekadar soal kedaulatan suatu negara sahabat, melainkan isu kebangsaan dan keumatan yang selalu menjadi perhatian bangsa Indonesia. Pernyataan yang seharusnya diberikan Indonesia tidak boleh melemahkan semangat memperjuangan hak Palestina untuk merdeka.