Serambi islam

Kabut Asap 'Bertahan', Inhil Gelar Shalat Minta Hujan

INHIL, RIAULINK.COM - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) bekerjasama dengan Unsur Forkopimda Inhil menggelar solat istisqa, Rabu (14/8/2019) di Lapangan Upacara Gajah Mada Tembilahan.

Hadir pada kesempatan itu, Bupati Inhil Drs HM Wardan MP didampingi sang istri Hj Zulaikhah Wardan SSos ME, Unsur Forkopimda Inhil, Sekda Inhil H said Syarifuddin SE MP MSn, sejumlah Pejabat Eselon dan ASN di Lingkungan Pemkab Inhil, ormas, tokoh agama, tokoh masyarakat, mahasiswa, pelajar, serta seluruh masyarakat jamaah solat istisqa.

Berdasarkan data dari BMKG Pekanbaru, di Pulau Sumatera terdeteksi sebanyak 192 titik panas. Dari seluruh jumlah titik panas tersebut, didominasi oleh Provinsi Riau, yaitu 156 titik. Selebihnya ada di Provinsi Sumatera Utara, Lampung, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Jambi.

Kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan kabut asap (jerebu) tidak hanya membahayakan kesehatan, tetapi juga menghambat transportasi.

"Bahaya bagi kesehatan ialah berdampak buruk pada kandungan dan bayi, serta dapat menyebabkan kanker," jelas Bupati.

Sementara dampak terhadap transportasi, sambungnya, dapat mengurangi jarak pandang, sehingga menyebabkan kecelakaan yang kemungkinan besar akan merenggut korban jiwa.

"Kabut asap akan hilang seiring dengan turunnya hujan. Semoga jumlah titik panas dan titik api semakin berkurang seiring doa yang kita lakukan," harap Orang Nomor Satu di Negeri Hamparan Kelapa Dunia ini.

Ayahanda Kabupaten Inhil ini mengimbau kepada seluruh komponen masyarakat untuk menghindari dan menghentikan pembakaran hutan. 

"Pelaku pembakaran hutan diancam dengan hukuman pidana yang cukup berat," tegasnya.

Dirinya meminta partisipasi kepada alim ulama dan tokoh masyarakat untuk ikut menyadarkan masyarakat tentang bahaya membuka lahan dengan membakar hutan.

"Kepada ustadz, mubaligh agar dapat memberikan ceramah, menyelipkan materi untuk menjaga dan menyayangi lingkungan di setiap ceramahnya," imbuhnya.

Selain itu, pada musim kemarau ini masyarakat juga diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap alat yang dapat memicu terjadinya kebakaran seperti listrik dan kompor agar tidak terjadi lagi musibah kebakaran di pemukiman masyarakat.

"Sebagaimana firman Allah yang artinya 'Telah nampak kerusakan di darat dan di laut yang disebabkan oleh tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)' QS Ar-Rum ayat 41," papar Pemimpin Agamis ini.

Oleh sebab itu, Bupati Inhil dua periode berpesan kepada seluruh masyarakat Inhil bahwa menjaga lingkungan merupakan kewajiban bersama demi menciptakan negeri yang aman, asri, dan lingkungan sehat. (Ray)