Ekonomi

Mahasiswa Kukerta UR Olah Briket Kelapa Sawit Jadi Potensi Energi Baru

KAMPAR, RIAULINK.COM - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Revolusi Mental Universitas Riau 2019 mengadakan sosialisasi berupa inovasi limbah biomassa yaitu pelepah sawit menjadi arang briket di Desa Pangkalan Baru Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar di Balai Desa Pangkalan Baru, Rabu (7/8/2019).

KKN Revolusi Mental merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu.

"Gerakan Revolusi Mental adalah gerakan untuk mengubah cara pandang, cara berpikir, sikap, perilaku, dan cara kerja bangsa Indonesia yang berorientasi pada kemajuan, agar Indonesia menjadi negara yang maju, moderen, makmur, sejahtera dan bermatabat dengan kata lain dapat disebut sebagai Gerakan Hidup Baru Bangsa Indonesia," kata Khairil Nasir selaku Ketua Pelaksana.

Minyak, gas dan batubara adalah contoh bahan bakar yang beredar di masyarakat dan termasuk ke dalam kelompok energi fosil yang tidak dapat diperbaharui. Artinya dalam masa tertentu, sumber energi ini akan habis dan tidak lagi dapat dikonsumsi oleh masyarakat.

Oleh karenanya perlu dilakukan usaha pencarian dan pengembangan energi-energi alternatif, yang salah satunya dapat diciptakan melalui keluaran-keluaran dari hasil pertanian yaitu briket arang dari limbah pelepah kelapa sawit.

Briket arang merupakan bahan bakar padat yang mengandung karbon dengan campuran sedikit perekat, mempunyai nilai kalori yang tinggi dan dapat menyala dalam waktu yang lama.Masyarakat biasanya menggunakan briket ini untuk memasak berbagai jenis masakan seperti sate dan ikan yang prosesnya memerlukan pembakaran ataupun untuk memasak sehari-hari.

Dalam pembuatannya briket pelepah sawit ini hanya menggunakan bahan baku  arang pelepah sawit, tepung tapioka dan air. Pembuatan briket ini diawali dengan penjemuran bahan baku, pirolisis, penghancuran dan pengayakan, pencampuran perekat, pencetakan, pengeringan dan terakhir pengujian kualitas briket yang dihasilkan.

"Disini kami melihat bahwasanya lingkungan disini masih banyak limbah pelepah sawit yang dibiarkan begitu saja hingga kering dan membusuk, hingga timbul inisiatif untuk mengolah pelepah sawit menjadi briket arang. Saya berharap sosialisasi ini dapat membuka wawasan masyarakat agar tidak selalu bergantung pada bahan bakar minyak (BBM), bahkan dapat dikembangkan menjadi wirausaha baru yang menjanjikan untuk Desa PangkalanBaru yang lebih maju,” harap Khairil Nasir selaku Ketua Pelaksana.

Sosialisasi ini menghadirkan Narasumber Ibu Dr. Saberina S.Pi., M.T. bersama Mahasiswa KUKERTA memberikan pemaparan cara pembuatan briket pelepah sawit yang baik dan bermutu. Sosialisasi juga disertai praktek pembuatannya agar mempermudah pemahaman pada masyarakat yang hadir.

Mahasiswa Kukerta juga memberikan contoh kemasan produk briket yang baik dan menarik. Briket siap pakai yang telah dikemas diberikan kepada masyarakat desa sebagai model yang dapat dijual dipasaran.

ImSaberina selaku Narasumber juga mengajak masyarakat untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang mandiri dengan membentuk suatu usaha briket arang pelepah sawit milik desa.

“Jika kita mau berusaha dan optimis kita dapat membuat usaha mandiri, yang dibutuhkan adalah semangat gotong-royong  dan kebersamaan sehingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat luas” pungkasnya.

Kemudian Ahmad Adryan selaku Sekdes mengapresiasi kegiatan ini yang mana dapat  membuka wawasan masyarakat tentang pemanfaatan limbah pelepah sawit menjadi briket dan dapat dijadikan usaha baru bagi masyarakat Desa Pangkalan Baru.(*)